Temanggung (Antaranews Jateng) - Para penerima manfaat Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini Temanggung membatik ciprat dalam memperingati Hari Batik Nasional.

Kepala BBRSPDI Kartini Murhardjani di Temanggung, Senin, mengatakan pengakuan UNESCO terhadap batik membawa implikasi besar terhadap perkembangan batik Indonesia.

Hal ini yang mendorong pihaknya mengembangkan keterampilan batik ciprat bagi penyandang disabilitas intelektual. Penamaan ciprat karena salah satu prosesnya dilakukan dengan cara mencipratkan cairan malam ke lembar kain yang sudah dibentangkan.

"Kami ingin mengangkat budaya batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi yang ditetapkan UNESCO. Artinya kami telah ikut melestarikan warisan adiluhung ini. Jenis keterampilan yang dipilih adalah batik ciprat yang sesuai dengan potensi dan kemampuan para penyandang disabilitas intelektual," katanya.

Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo yang menghadiri acara tersebut mengapresiasi karya dari para penerima manfaat tersebut. Hasil batik ini cukup bagus dan ternyata bisa diterima oleh pasar, bahkan telah beredar di berbagai wilayah di Indonesia.

"Selamat Hari Batik dan saya mengapreasiasi peringatan ini yang dikemas dengan cara membatik, pengembangannya dan pelestariannya harus ditingkatkan karena menjadi tanggung jawab kita. Saya juga mengapresiasi BBRSPDI yang telah memberikan pembinaan kepada anak-anak berkebutuhan khusus dan ternyata hasil karya mereka bisa digunakan oleh banyak orang," katanya.

Kabid Penyaluran Bimbingan Lanjut BBRSPDI Kartini Ambarina menuturkan ciri khas dari batik ciprat adalah warna yang menonjol berupa warna-warna cerah.

Ia menuturkan saat ini ada 12 anak penerima manfaat yang sudah mampu membatik dengan baik. Hasil karya mereka telah dipasarkan di seluruh wilayah Indonesia.

"Kalau pemasaran sudah hampir di seluruh wilayah Indonesia, karena BBRSPDI merupakan UPT Kementerian Sosial jadi kalau ada yang ke sini pasti langsung memesan batik ciprat," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024