Purbalingga (Antaranews Jateng) - Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengajak seluruh peserta Pemilihan Umum 2019 di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, baik partai politik maupun calon legislator, untuk berkompetisi secara sehat dan santun.

"Saya berharap momentum deklarasi damai ini bukan hanya seremonial saja, melainkan ajang untuk menyamakan persepsi, menyamakan komitmen agar penyelenggaraan Pemilu 2019 betul-betul menjadi ajang politik yang berintegritas dan bermartabat, bebas dari kampanye hitam, bebas dari praktik politik uang, serta bebas dari intimidasi, politik SARA, maupun hoaks," katanya di Purbalingga, Senin.

Bupati mengatakan hal itu saat memberi sambutan pada Deklarasi Pemilu Damai yang diselenggarakan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Purbalingga di Bale Apoeng, Purbalingga.

Menurut dia, kompetisi yang sehat itu dapat dilakukan dengan saling mengadu visi dan misi, mengadu argumentasi, serta mengadu gagasan yang disampaikan secara santun.

"Bagi para caleg yang akan berkompetisi, saya berharap agar dapat menunjukkan betul-betul mampu mengemban amanah yang diberikan rakyat dan memperjuangkan apresiasi masyarakat," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, dia memberikan apresiasi kepada Bawaslu Kabupaten Purbalingga yang telah menginsiasi, mempersiapkan, dan menyelenggarakan kegiatan Deklarasi Pemilu Damai yang diharapkan ikut berkontribusi untuk mewujudkan pemilu yang aman dan kondusif di Purbalingga.

Selain partai politik dan beberapa caleg peserta Pemilu 2019, kata Ketua Bawaslu Kabupaten Purbalingga Imam Nurhakim, deklarasi tersebut juga diikuti seluruh instansi terkait, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Purbalingga, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pelajar.

"Kegiatan ini ditujukan untuk menggaungkan Pemilu 2019 yang saat ini tengah memasuki masa kampanye agar damai, bersih, dan bermartabat, khususnya di Kabupaten Purbalingga," katanya.

Pemilu dalam konteks kebangsaan Indonesia, kata dia, adalah pilihan paling sesuai, paling relevan, dan paling efektif di tengah keberagaman kebangsaan Indonesia dan tidak ada pilihan lain dalam proses pergantian kekuasaan, kecuali menggunakan mekanisme pemilihan umum. 

Oleh karena itu, dia mengharapkan proses pemilu berjalan damai, bersih, dan bermartabat. Sejatinya cita-cita pemilu adalah tetap menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

"Pemilihan umum dimaknai sebagai penyaluran kedaulatan rakyat karena dalam demokrasi, rakyat adalah pemegang kedaulatan," katanya.

Bawaslu mengajak seluruh komponen selaku pemangku kebijakan berusaha menegakkan kedaulatan rakyat melalui mekanisme pemilu dengan memperkukuyh, meneguhkan kembali semangat persaudaraan dan kebersamaan jauh di atas kepentingan pribadi maupun golongan.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024