Magelang (Antaranews Jateng) - Lokakarya "ecopainting" (melukis dengan pewarna bahan alami) diharapkan memberikan inspirasi kepada para siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Kota Magelang agar makin mencintai lingkungan, kata instruktur kegiatan yang juga pelukis Magelang Agus Daryanto.

"Kita gunaka pewarna dari bahan-bahan alami yang ada di sekitar kita sehari-hari dengan cara diekstrak. Diharapkan ini memberi inspirasi kepada para siswa untuk mencintai lingkungan sekitar," kata dia di sela kegiatan itu di Studio Mendut Kabupaten Magelang, Kamis.

Sekitar 170 siswa kelas IX sekolah itu mengisi kegiatan pembelajaran pada masa jeda setelah ujian tengah semester dengan lokakarya "ecopainting" di studio terbuka untuk kegiatan seni budaya yang terletak 100 meter timur Candi Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Dalam kegiatan selama sekitar tiga jam itu, para siswa mendapatkan penjelasan tentang sejumlah bahan alam, antara lain kulit kayu dan dedaunan, yang diekstrak menjadi pewarna alam, seperti daun akar indigo (menghasilkan warna biru), kulit buah jolawe (cokelat kehitaman), kayu tegeran (kuning), kayu jambal (merah), kayu tingi (orange).

"Untuk `pengunci` lukisan digunakan sejumlah bahan antara lain tawas, tunjung, kapur, dan tepung ketan sebagai pasta," kata Agus yang juga pembatik dan pegiat Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang itu.

Ia menyebut pentingnya para siswa memahami persoalan terkait dengan kampanye ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari, di mana melukis sebagai salah satu contoh proses pembelajaran membangun sikap ramah lingkungan tersebut.

Para siswa kemudian secara bebas membuat karya lukisan di atas kain dengan memanfaatkan berbagai pewarna dengan bahan alami itu.

Guru mata pelajaran seni budaya SMP Negeri 4 Kota Magelang Edy Yusuf mengatakan selama ini pelajara melukis dijalani siswa di dalam kelas dengan bahan seperti cat atau pewarna buatan pabrik yang dibeli di toko.

Akan tetapi, ujar dia, pada kesempatan itu mereka membuat karya di tempat terbuka dengan bahan-bahan alami sehingga menjadi pengalaman baru dan memberi inspirasi bagi para siswa terkait dengan pemanfaatan bahan alam di sekitarnya.

"Tentu saja kegiatan ini meningkatkan apresiasi anak. Apa yang dilihat, dia bisa praktikkan. Di sekolah juga ada pelajaran melukis. Kegiatan ini menambah wawasan mereka," ujarnya.

Sebelum para siswa mempraktikkan melukis dengan pewarna bahan alami, mereka juga menyimak pidato budayawan Komunitas Lima Gunung yang juga pengelola Studio Mendut, Sutanto. 

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024