Solo (Antaranews Jateng) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah II berupaya mengejar ketertinggalan target capaian pada tahun ini sebesar Rp12,5 triliun.
   
 "Saat ini baru tercapai 56,19 persen atau Rp7.024.351.008.318," kata Kepala Kanwil DJP Jateng II Rida Handanu di Solo, Rabu.

     Meski masih jauh dari target, dikatakannya, besaran penerimaan berjalan pada tahun ini tumbuh 9,15 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp6.435.565.032.812.

     "Kalau melihat pertumbuhan ini sebetulnya sudah oke. Meski demikian, kami masih berupaya untuk memenuhi target tahun ini. Melihat kondisi yang ada saya memprediksi realisasinya sekitar 91-92 persen sampai akhir tahun. Mudah-mudahan bisa mencapai 100 persen," katanya.

     Menurut dia, melihat tren di tahun-tahun sebelumnya, pada tiga bulan terakhir biasanya merupakan bulan-bulan penerimaan pajak.

     "Artinya di tiga bulan ke depan penerimaan cukup tinggi. Kalau di Jateng II ini tergantung dengan realisasi APBD dan APBN. Penyerapan anggaran biasanya terjadi di triwulan terakhir ini," katanya.

     Selain itu, dikatakannya, biasanya di akhir tahun penjualan yang dilakukan oleh perusahaan besar meningkat. 

     "Mereka kan punya target penjualan, jadi mengejar target penjualan sampai akhir tahun. Biasanya PPn yang meningkat. 
Kalau di Kanwil II yang memberikan kontribusi paling besar yaitu industri dan perdagangan, masing-masing 29 persen dan 16 persen," katanya.

     Sementara itu, dari 12 kabupaten/kota di bawah Kanwil DJP Jateng II, penerimaan pajak paling tinggi terjadi di Kabupaten Karanganyar sebesar Rp1.344.627.230.233, disusul Kota Surakarta sebesar Rp1.032.610.103.291. 

     "Sedangkan penerimaan terendah di Kabupaten Kebumen sebesar Rp185.301.322.164," katanya.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024