Solo (Antaranews Jateng) - Jenis olahraga berbasis "online" atau daring "eSport" menyasar siswa sekolah menengah atas (SMA) untuk menjadi atlet berkualitas di masa depan melalui kegiatan "High School League" (HSL) 2018.
"Penyelenggaraan HSL 2018 ini akan mempertandingkan Dota 2 sebagai permainan utama," kata Presiden HSL 2018 Stevanus di Solo, Senin.
Ia mengatakan dipilihnya Dota 2 karena permainan tersebut mengangkat "real time strategy" yang dapat mendorong pemain untuk meningkatkan kemampuan kerja sama, kekompakan, pengambilan keputusan, strategi, sportivitas, dan disiplin.
"Liga ini pertama di Indonesia yang khusus digelar untuk pelajar SMA. Akan diadakan setiap hari Sabtu dan Minggu dan setiap musim kompetisi selama satu semester," katanya.
Ia mengatakan tujuan utama penyelenggaraan tersebut untuk mencetak bibit baru dunia "eSports" di Indonesia. Menurut dia, kegiatan dilaksanakan sebagai ajang perkenalan mengingat jenis olahraga tersebut masih relatif baru di kalangan masyarakat luas, terutama kalangan sekolah.
"Apalagi tingkat SMA karena permainan ini banyak menawarkan banyak peluang dari sisi prestasi dan aktualisasi diri, sportivitas, pembangunan mental, maupun dari sisi ekonomi mengingat 'Esports' ini telah membangun diri sebagai industri dengan valuasi yang besar," katanya.
Ia mengatakan secara internasional "eSports" sudah dikenalkan di tingkat Asian Games 2018 lalu. Meski demikian, mengingat belum tercatat resmi sebagai olahraga berinduk organisasi, medali pada "eSports" pada Asian Games lalu belum tercatat.
"Rencananya pada Olimpiade 2020, olahraga ini kembali dikenalkan ke masyarakat luas. Targetnya pada Olimpiade 2028 "Esports" menjadi olahraga resmi," katanya.
Adapun, untuk pelaksanaan HSL 2018, waktu pendaftaran telah dibuka dan akan berakhir pada 12 Oktober 2018. Pihaknya berharap kegiatan tersebut disambut baik oleh sekolah-sekolah di Indonesia sehingga makin banyak pilihan untuk memperoleh atlet berkualitas cabang "eSports".