Jepara (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berharap kepada 31 duta besar dan perwakilan diplomat negara sahabat yang mengikuti "Diplomatic Tour 2018" di Jepara bisa membantu mempromosikan potensi kabupaten ini.
"Kabupaten Jepara memiliki aneka potensi mulai dari mebel ukir, gebyok ukir, rotan, tenun ikat troso, monel, hingga produk lainnya sehingga layak dipromosikan ke luar negeri," kata Bupati Jepara Ahmad Marzuqi di Jepara, Jumat.
Bahkan, lanjut dia, sebagian besar wilayah memiliki produk unggulan dan dijadikan sebagai kawasan sentra industri.
Terkait dengan hasil kerajinan, kata dia, untuk mebel ukir sudah diekspor ke 111 negara di dunia. Nilai ekspornya mencapai 166,8 juta US dollar atau lebih dari Rp2,2 triliun per tahun.
Ia berharap tur diplomatik 2018 yang diikuti 31 dubes dan perwakilan diplomat negara sahabat tersebut nantinya menjadi agenda rutin karena dengan jalinan silaturahmi secara berkesinambungan sangat besar manfaatnya.
Dubes Kazakhstan Askhat Orazbay mengaku terkesan dengan Kabupaten Jepara yang memiliki banyak potensi unggulan yang dapat dikembangkan.
Ia optimistis dengan beragam potensi yang dimiliki tersebut, menjadikan Jepara sebagai kabupaten yang patut diperhitungkan dan mampu bersaing.
"Kami akan menginformasikan bahwa kota yang terbesar tidak hanya Jakarta tetapi Jepara merupakan sebuah potensi kota yang menjadi kota yang besar," ujarnya.
Apalagi, kata dia, banyaknya produk unggulan yang ada di Jepara, baik sumber daya alam, pariwisata dan budaya, serta berbagai macam produksi olahan.
"Kami mewakili para dubes lainnya sangat antusias dan berjanji membantu mempromosikannya di negara asal," ujarnya.
Selain itu, kata dia, para dubes juga akan berusaha untuk menginformasikan kepada para kolega-koleganya di luar negeri serta merealisasikan hubungan dengan Pemkab Jepara
Peserta tur, hari ini (21/9) juga diajak melihat proses pengerjaan batik khas Jepara dan seni kerajinan relief dengan mengambil lokasi Batik Nalendra Galery yang berada di Kelurahan Panggang, Kabupaten Jepara.
Di lokasi tersebut, mereka disuguhkan berbagai macam koleksi yang ada, mulai dari foto Raden Ajeng Kartini, kerajinan gebyok khas Jepara, batik Jepara, dan berbagai macam koleksi lainnya.
Beberapa duta besar tertarik untuk membatik di atas kain putih yang sudah disediakan.
Pemilik Nalendra Galery Jatmiko merasa senang dan bangga atas kunjungannya, mengingat ini merupaka momen langka yang jarang ditemui di Kabupaten Jepara.
"Kami berharap batik Jepara semakin terkenal," ujarnya.
"Kabupaten Jepara memiliki aneka potensi mulai dari mebel ukir, gebyok ukir, rotan, tenun ikat troso, monel, hingga produk lainnya sehingga layak dipromosikan ke luar negeri," kata Bupati Jepara Ahmad Marzuqi di Jepara, Jumat.
Bahkan, lanjut dia, sebagian besar wilayah memiliki produk unggulan dan dijadikan sebagai kawasan sentra industri.
Terkait dengan hasil kerajinan, kata dia, untuk mebel ukir sudah diekspor ke 111 negara di dunia. Nilai ekspornya mencapai 166,8 juta US dollar atau lebih dari Rp2,2 triliun per tahun.
Ia berharap tur diplomatik 2018 yang diikuti 31 dubes dan perwakilan diplomat negara sahabat tersebut nantinya menjadi agenda rutin karena dengan jalinan silaturahmi secara berkesinambungan sangat besar manfaatnya.
Dubes Kazakhstan Askhat Orazbay mengaku terkesan dengan Kabupaten Jepara yang memiliki banyak potensi unggulan yang dapat dikembangkan.
Ia optimistis dengan beragam potensi yang dimiliki tersebut, menjadikan Jepara sebagai kabupaten yang patut diperhitungkan dan mampu bersaing.
"Kami akan menginformasikan bahwa kota yang terbesar tidak hanya Jakarta tetapi Jepara merupakan sebuah potensi kota yang menjadi kota yang besar," ujarnya.
Apalagi, kata dia, banyaknya produk unggulan yang ada di Jepara, baik sumber daya alam, pariwisata dan budaya, serta berbagai macam produksi olahan.
"Kami mewakili para dubes lainnya sangat antusias dan berjanji membantu mempromosikannya di negara asal," ujarnya.
Selain itu, kata dia, para dubes juga akan berusaha untuk menginformasikan kepada para kolega-koleganya di luar negeri serta merealisasikan hubungan dengan Pemkab Jepara
Peserta tur, hari ini (21/9) juga diajak melihat proses pengerjaan batik khas Jepara dan seni kerajinan relief dengan mengambil lokasi Batik Nalendra Galery yang berada di Kelurahan Panggang, Kabupaten Jepara.
Di lokasi tersebut, mereka disuguhkan berbagai macam koleksi yang ada, mulai dari foto Raden Ajeng Kartini, kerajinan gebyok khas Jepara, batik Jepara, dan berbagai macam koleksi lainnya.
Beberapa duta besar tertarik untuk membatik di atas kain putih yang sudah disediakan.
Pemilik Nalendra Galery Jatmiko merasa senang dan bangga atas kunjungannya, mengingat ini merupaka momen langka yang jarang ditemui di Kabupaten Jepara.
"Kami berharap batik Jepara semakin terkenal," ujarnya.