Temanggung (Antaranews Jateng) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mendorong petani melakukan budidaya tanaman tembakau dengan pola kemitraan  karena lebih menguntungkan.
 
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung Untung Prabowo di Temanggung, Senin, mengatakan pola kemitraan yang diterapkan perusahaan rokok di Temanggung di atas kertas menguntungkan petani.

Ia mengatakan dengan pola kemitraan tembakau yang dihasilkan petani akan dirpioritaskan untuk diserap pabrik rokok dan dibeli dengan harga lebih baik.
 
"Kami mendorong petani untuk mengikuti pola kemitraan yang diterapkan perusahaan rokok. Dampak positifnya di antaranya menyerap atau transfer keahlian dan keterampilan di bidang budi daya tembakau.," katanya.

Ia mengatakan Perusahaan mempunyai cara sendiri dalam budi daya tembakau dan petani diajari agar hasil budi daya tembakau sesuai yang diinginkan perusahaan.

"Hal ini akan menguntungkan petani," katanya.

Ia menuturkan perusahaan rokok sangat ketat dalam mengontrol dalam pola tersebut, namun sebenarnya bila petani menurut hasilnya juga akan baik dan sesuai dengan keinginan perusahaan.

"Sayangnya, ada peserta kemitraan yang kadang usil mencari untung sendiri sehingga hasil tidak sesuai yang diinginkan perusahan, itu pun ada yang tetap dibeli perusahaan.

 Ia mengatakan dalam kemitraan ini perusahaan rokok menyediakan permodalan dengan sistem pinjam yang harus dikembalikan petani setelah panen atau tembakau rajangan dibeli perusahaan rokok.
 
"Petani mendapat pelatihan dan bimbingan, mendapat pupuk dan modal," katanya.  

Ia mengimbau pada dua belah pihak baik petani maupun perusahaan rokok untuk menyepakati perjanjian yang ada sehingga keduanya sama-sama mendapat keuntungan.

Ia menyebutkan pada masa panen tahun ini PT Gudang Garam akan membeli tembakau rajangan kering sebanyak 8.500 ton, PT Djarum membeli 4.000 ton, dan Wismilak sebanyak 50 ton.

Ia berharap dengan hasil tembakau yang baik perusahaan rokok dapat membeli di atas kuota dan dengan harga sesuai kualitas sehingga semua tembakau terserap perusahaan dan petani sejahtera. 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024