Cilacap (Antaranews Jateng) - Nelayan di pesisir selatan Cilacap, Jawa Tengah, menyiapkan prosesi sedekah laut sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki berupa ikan, kata Ketua Panitia Pisungsung Jaadri (Sedekah Laut) Tahun 2018 Tarmuji.

"Sedekah laut merupakan tradisi tahunan yang digelar nelayan secara turun-temurun. Tradisi sedekah laut tahun ini akan digelar pada hari Jumat Kliwon, 12 Oktober," katanya di Cilacap, Senin.

Ia mengatakan sebanyak 10 "jolen" berisi sesaji akan dilarung di perairan sebelah selatan Pulau Nusakambangan.

Menurut dia, "jolen" tersebut terdiri atas satu buah "jolen tunggul" yang berukuran besar dan sembilan "jolen" berukuran kecil.

"Jolen tunggul` berasal dari Pemerintah Kabupaten Cilacap, sedangkan sembilan `jolen` lainnya terdiri atas satu `jolen` dari HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Cilacap dan delapan `jolen` berasal dari delapan kelompok nelayan yang berada di wilayah eks kota administratif Cilacap," kata dia yang juga Ketua Kelompok Nelayan Pandanarang.

Sebelum dilarung, kata dia, 10 "jolen" tersebut akan dikirab dari halaman Pendopo Wijayakusuma Sakti Kabupaten Cilacap menuju Pantai Teluk Penyu dan selanjutnya dibawa ke perairan sebelah selatan Pulau Nusakambangan dengan menggunakan perahu-perahu berukuran kecil.

Selain sebagai wujud syukur kepada Tuhan, lanjut dia, penyelenggaraan sedekah laut juga sebagai upaya untuk melestarikan budaya yang telah berlangsung secara turun-temurun di pesisir selatan Kabupaten Cilacap.

"Kami berharap kegiatan ini juga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Cilacap khususnya Pantai Teluk Penyu," katanya.

Terkait dengan hasil tangkapan berupa ikan, Tarmuji mengakui jika hasilnya cukup melimpah dan saat sekarang masih berlangsung masa panen.

"Namun kadang kami terkendala oleh gelombang tinggi yang sering terjadi sehingga kami tidak berani melaut untuk mencari ikan," katanya,  

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024