Jakarta (Antaranews Jateng) - Setelah memperkenalkan ponsel premiumnya P20, Huawei kembali meluncurkan ponsel seri menengahnya nova 3i pada akhir bulan Juli.
Smartphone ini merupakan penerus dari nova 2i yang diluncurkan Huawei pada November tahun lalu. Seperti pendahulunya, nova 3i memiliki desain yang kekinian, dengan tampilan layar FullView, disertai poni atau notch pada layar.
Menariknya, bezel yang ada pada nova 3i jauh lebih tipis dari pendahulunya, ponsel tersebut juga memiliki desain poni atau notch. Hal ini nampaknya mengikuti tren saat ini di mana para vendor ramai-ramai menggulirkan smartphone dengan bezel tipis.
Dari segi kamera, sebagaimana nova 2i, nova 3i juga dibekali empat kamera -- kamera ganda depan dan belakang. Tak hanya itu, seperti produsen ponsel lain, kamera pada nova 3i kini disertai peningkatan dalam pengalaman fotografi yang diperkuat teknologi kecerdasan buatan (AI).
Selain tampilan perangkat dan kamera, Huawei nova 3i juga memiliki sejumlah fitur menarik dan spesifikasi yang bersaing di perangkat kelas menengah. Berikut ulasan ANTARA News untuk Huawei nova 3i.
Desain
Huawei nova 3i menggunakan layar FHD+ generasi terbaru, berukuran 6,3 inci (2340x1080) dan rasio 19.5:9. Angka-angka ini merupakan peningkatan dari pendahulunya -- nova 2i memiliki aspek rasio 18:9 dengan 2160x1080 piksel.
Pembaruan lainnya adalah reproduksi warna di mana generasi terbaru ini memiliki 85 persen gamut warna, lebih tinggi 10 persen ketimbang generasi sebelumnya.
Dengan spek seperti ini, layar Huawei nova 3i dapat menampilkan gambar yang lebih besar dan lebih tajam, sehingga tampilan layar jauh lebih lega. Tidak hanya itu, bezel pada nova 3i juga terbilang tipis, dan membuat terlihat lebih ramping ketimbang pendahulunya.
Layaknya ponsel kekinian lainnya, bagian depan Huawei nova 3i menampilkan desain poni yang mengemas speaker untuk telinga yang diletakkan di antara dua sensor kamera -- 24MP dan 2MP.
Meski memiliki bodi yang terbilang besar, dengan ukuran 157,6 x 75,2 x 7,6 mm dan bobot 169 gram, perangkat ini masih nyaman digenggam dan digunakan dengan satu tangan.
Huawei nampaknya ingin membawa inovasi yang ada pada perangkat premiumnya pada ponsel mid-end. Adalah fitur gradasi warna yang sebelumnya ada di Huawei P20.
Pilihan warna gradasi Iris Purple dengan warna kontras seperti neon yang menyatu dihadirkan di nova 3i. Selain warna tersebut, ada pula pilihan warna Black, yang kebagian dipakai ANTARA News. Dipadukan dengan kaca lengkung, warna hitam nampak elegan.
Tampilan belakang nova 3i juga relatif simpel. Jika pendahulunya meletakkan kamera ganda pada bagian tengah, kamera ganda pada nova 3i disematkan di ujung kiri atas dengan susunan secara vertikal bersama LED flash, mirip P20.
Masih di bagian belakang, Huawei menempatkan pemindai sidik jari di bagian tengah. Selain itu, terdapat pula tulisan "Huawei' dengan arah vertikal di sudut kiri bawah.
Di bagian samping kanan terdapat tombol volume dan tombol kunci, sedangkan pada samping kiri terdapat slot SIM card. Sementara itu, pada bagian bawah terdapat speaker, port audio jack 3.5mm dan port microUSB.
Huawei nova 3i (ANTARA News/Arindra Meodia)
Software
Huawei nova 3i dibekali sistem operasi Android Oreo 8.1 yang dipasangkan dengan tampilan antarmuka EMUI 8.2.
Launcher bawaan Huawei tersebut terbilang simple tanpa banyak variasi yang biasanya justru hanya membebankan kinerja RAM. Perpindahan screen pun terasa cepat.
EMUI 8.2 menghadirkan beberapa aplikasi pre-instal, salah satunya yang menarik adalah HiCare, yang merupakan aplikasi untuk layanan purna jual Huawei.
Saat ingin menggunakan layanan tersebut pengguna akan mendapat pemberitahuan bahwa Huawei akan mengambil informasi perangkat, termasuk IMEI, dan informasi jaringan, seperti alamat IP, lokasi GPS dan Huawei ID, serta informasi kontak.
Selain HiCare, ada pula aplikasi bawaan Ride Mode yang dapat digunakan saat berkendara. Pada mode ini, bluetooth dan headset akan dinon-aktifkan dan panggilan akan secara otomatis dijawab dengan suara atau pesan singkat berdasarkan pengaturan yang sudah diatur.
Ada pula aplikasi Party Mode yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan musik ke berbagai perangkat. Untuk mengaktifkan mode ini dibutuhkan izin akses ke ponsel, ruang penyimpanan, lokasi dan kamera.
Untuk keamanan, Huawei nova 3i juga dilengkapi dengan teknologi pemindai wajah atau yang disebut Face Unlock. Fitur ini memindai wajah dan membuka kunci ponsel setelah mengidentifikasi fitur biologis wajah.
Saat Antara mencoba, fitur tersebut memiliki sensitivitas yang cukup baik. Sayangnya, untuk melakukan pemindaian wajah, layar harus dinyalakan terlebih dahulu. Selain pemindai wajah, nova 3i juta dilengkapi pemindai sidik jari.
(Video review Huawei nova 3i. ANTARA News/Arindra Meodia/Rizky Aulia)
Hardware
Huawei nova 3i dipersenjatai prosesor Kirin 710 yang merupakan chipset pertama Huawei yang dibuat dengan teknologi 12nm.
Dari segi performa CPU, chipset ini disebut-sebut memiliki kemampuan mirip dengan chipset Kirin 970 yang disematkan pada ponsel unggulan Huawei, P20 Pro.
Jika dibandingkan dengan pendahulunya, Kirin 710 menawarkan peningkatan 75 persen single-core dan 68 persen multi-core dibanding Kirin 659.
Namun, untuk urusan grafis, dikatakan bahwa GPU Kirin 710 hanya 1,5 kali lebih baik dari Kirin 659, yang berarti bahwa ini tidak jauh lebih baik dari chipset seri menengah terbaru dari Qualcomm, Snapdragon 636.
Untungnya untuk mendukung game, Huawei manambahkan GPU Turbo dalam nova 3i, serta RAM 4GB dan storage 128GB. GPU Turbo adalah teknologi pengakselerasi pemrosesan grafis yang mengubah cara grafis diolah di level sistem.
Berdasarkan benchmark tes PCMark for Android, performa Huawei noa 3i diberi nilai 6908. Sebagai perbandingan, Xiaomi Redmi Note 5 yang dibekali dengan Snapdragon 636 mengantongi nilai 6006.
Sementara itu, tes Antutu Benchmark untuk Huawei nova 3i menunjukkan skor 139350, yang jauh lebih tinggi dari Xiaomi Redmi Note 5.
Dalam hal kinerja baterai, berbekal 3.340mAh, hasil pengujian kinerja baterai pada PCMark for Android menunjukkan bahwa Huawei nova 3i mampu berjalan selama 9 jam 24 menit.
Sebagai informasi, aplikasi benchmark PCMark mengukur performa smartphone lewat pengujian yang berbasis aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan pemakai, sebutlah mengetik, menjelajah di internet, atau pun penyuntingan video.
Sementara, Antutu menguji beberapa hal antara lain 3D, User Experience (UX), CPU, GPU dan RAM.
Tangkap layar hasil tes performa untuk benchmark Antutu (paling kiri), hasil tes performa dari PCMark (tengah) dan hasil tes untuk daya tahan baterai dari PC Mark (paling kanan) (ANTARA News/Arindra Meodia)
Kamera
Seperti pendahulunya, Huawei nova 2i, Huawei juga membekali nova 3i dengan empat kamera -- kamera belakang ganda dan kamera depan.
Menariknya, Huawei nova 3i dilengkapi dengan kamera ganda di depan dengan kombinasi sensor utama 24MP dan sebuah sensor 2MP. Konfigurasi ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pendahulunya yang hanya 13MP dan 2MP.
Lensa utama bertugas merekam detail dengan lensa lebar yang memiliki bukaan atau aperture f/2.0, sementara lensa kedua 2MP merekam data kedalaman dengan hardware pendeteksi kedalaman yang didedikasikan, yang jika digabungkan akan menghasilkan efek bokeh.
Untuk menggunakan fitur ini, hanya perlu memilih mode "Potrait" dan mengarahkan kamera ke bagian depan. Hasil tangkapan bisa dibilang cukup baik, apalagi jika pengambilan gambar dilakukan dalam keadaan cahaya yang cukup terang.
Meski demikian, efek bokeh yang dihasilkan terasa kurang natural. Hal ini berbeda dari efek bokeh yang dihasilkan dari kamera belakang.
Huawei nova 3i dilengkapi dengan kamera belakang yang mengkombinasikan sensor utama 16MP dan sensor kedua 2MP. Kombinasi ini dapat memotret foto dan video sambil merekam data kedalaman untuk menciptakan efek bokeh profesional.
Hasil tangkapan gambar pada mode Potrait kamera belakang bisa dibilang lebih baik dari kamera depan -- menyerupai kamera DSLR. Transisi antara objek dan latar sangat mulus dan rapi, sehingga efek bokeh terasa natural.
Hasil foto kamera depan Huawei nova 3i (ANTARA News/Arindra Meodia)
Hasil foto kamera belakang Huawei nova 3i dengan mode Potrait (ANTARA News/Arindra Meodia)
Sementara itu, hasil kamera depan dan belakang secara umum -- tanpa menggunakan mode Potrait, sangat baik. Terlebih, Huawei melengkapi kamera denagn 200 skenario dari delapan kategori, antara lain Blue Sky, Plant dan Beach.
Ada pula fitur Beautification dengan algoritma yang menyesuaikan terhadap orang-orang yang dipotret berdasarkan jenis kelamin dan warna kulit.
Lebih jauh, kamera Huawei nova 3i juga mendukung pratinjau cuplikan HDR secara real-time -- terdapat opsi "HDR Pro" di bagian atas saat aplikasi kamera dibuka.
Perangkat nova i generasi ketiga ini juga mendukung lima pencahayaan yaitu pencahayaan lembut, pencahayaan kupu-kupu, pencahayaan panggung, pencahayaan terpisah, dan pencahayaan klasik.
Tidak hanya itu, Huawei juga menanamkan teknologi kecerdasan buatan (AI) pada nova 3i. Dengan pembelajaran mesin AI, Huawei nova 3i mendukung 3D Qmoji yang akan mengubah wajah pengguna menjadi avatar digital. Fitur ini hadir dengan nama AR Lens.
Dengan fitur ini, nampaknya Huawei mengikuti tren yang kian marak diusung vendor smartphone. Fitur serupa dibawa Apple dengan nama Animation Emoji pada tahun lalu, yang kemudian juga disematkan Samsung dalam Galaxy S9 dengan nama AR Emoji pada awal tahun ini.
Selain 3D Qmoji, AR Lens pada Huawei nova 3i membawa tiga macam fitur lainnya, yaitu Effects yang menghadirkan bermacam efek filter foto, Backgrounds dengan efek AI pada latar foto dan 3D Effects yang menghadirkan animasi dalam foto layakya game Pokemon.
Satu lagi yang membuat ponsel ini kekinian adalah fitur perekaman video gerak super lambat 480fps, yang dapat memperlambat momen-momen penuh kecepatan.
Hasil foto kamera belakang Huawei nova 3i (ANTARA News/Arindra Meodia)
Kesimpulan
Dibanderol dengan harga Rp4,199 juta, Huawei nova 3i merupakan paket lengkap yang menarik mulai dari desain yang "kekinian," hingga teknologi untuk gaming, serta empat kamera yang sudah dilengkapi dengan kecerdasan buatan atau AI.
Dengan berbagai fitur yang ditawarkan, Huawei nova 3i sangat mampu bersaing dengan perangkat sekelasnya, dan bisa saja mencuri pasar ponsel di lini menengah.
Smartphone ini merupakan penerus dari nova 2i yang diluncurkan Huawei pada November tahun lalu. Seperti pendahulunya, nova 3i memiliki desain yang kekinian, dengan tampilan layar FullView, disertai poni atau notch pada layar.
Menariknya, bezel yang ada pada nova 3i jauh lebih tipis dari pendahulunya, ponsel tersebut juga memiliki desain poni atau notch. Hal ini nampaknya mengikuti tren saat ini di mana para vendor ramai-ramai menggulirkan smartphone dengan bezel tipis.
Dari segi kamera, sebagaimana nova 2i, nova 3i juga dibekali empat kamera -- kamera ganda depan dan belakang. Tak hanya itu, seperti produsen ponsel lain, kamera pada nova 3i kini disertai peningkatan dalam pengalaman fotografi yang diperkuat teknologi kecerdasan buatan (AI).
Selain tampilan perangkat dan kamera, Huawei nova 3i juga memiliki sejumlah fitur menarik dan spesifikasi yang bersaing di perangkat kelas menengah. Berikut ulasan ANTARA News untuk Huawei nova 3i.
Desain
Huawei nova 3i menggunakan layar FHD+ generasi terbaru, berukuran 6,3 inci (2340x1080) dan rasio 19.5:9. Angka-angka ini merupakan peningkatan dari pendahulunya -- nova 2i memiliki aspek rasio 18:9 dengan 2160x1080 piksel.
Pembaruan lainnya adalah reproduksi warna di mana generasi terbaru ini memiliki 85 persen gamut warna, lebih tinggi 10 persen ketimbang generasi sebelumnya.
Dengan spek seperti ini, layar Huawei nova 3i dapat menampilkan gambar yang lebih besar dan lebih tajam, sehingga tampilan layar jauh lebih lega. Tidak hanya itu, bezel pada nova 3i juga terbilang tipis, dan membuat terlihat lebih ramping ketimbang pendahulunya.
Layaknya ponsel kekinian lainnya, bagian depan Huawei nova 3i menampilkan desain poni yang mengemas speaker untuk telinga yang diletakkan di antara dua sensor kamera -- 24MP dan 2MP.
Meski memiliki bodi yang terbilang besar, dengan ukuran 157,6 x 75,2 x 7,6 mm dan bobot 169 gram, perangkat ini masih nyaman digenggam dan digunakan dengan satu tangan.
Huawei nampaknya ingin membawa inovasi yang ada pada perangkat premiumnya pada ponsel mid-end. Adalah fitur gradasi warna yang sebelumnya ada di Huawei P20.
Pilihan warna gradasi Iris Purple dengan warna kontras seperti neon yang menyatu dihadirkan di nova 3i. Selain warna tersebut, ada pula pilihan warna Black, yang kebagian dipakai ANTARA News. Dipadukan dengan kaca lengkung, warna hitam nampak elegan.
Tampilan belakang nova 3i juga relatif simpel. Jika pendahulunya meletakkan kamera ganda pada bagian tengah, kamera ganda pada nova 3i disematkan di ujung kiri atas dengan susunan secara vertikal bersama LED flash, mirip P20.
Masih di bagian belakang, Huawei menempatkan pemindai sidik jari di bagian tengah. Selain itu, terdapat pula tulisan "Huawei' dengan arah vertikal di sudut kiri bawah.
Di bagian samping kanan terdapat tombol volume dan tombol kunci, sedangkan pada samping kiri terdapat slot SIM card. Sementara itu, pada bagian bawah terdapat speaker, port audio jack 3.5mm dan port microUSB.
Software
Huawei nova 3i dibekali sistem operasi Android Oreo 8.1 yang dipasangkan dengan tampilan antarmuka EMUI 8.2.
Launcher bawaan Huawei tersebut terbilang simple tanpa banyak variasi yang biasanya justru hanya membebankan kinerja RAM. Perpindahan screen pun terasa cepat.
EMUI 8.2 menghadirkan beberapa aplikasi pre-instal, salah satunya yang menarik adalah HiCare, yang merupakan aplikasi untuk layanan purna jual Huawei.
Saat ingin menggunakan layanan tersebut pengguna akan mendapat pemberitahuan bahwa Huawei akan mengambil informasi perangkat, termasuk IMEI, dan informasi jaringan, seperti alamat IP, lokasi GPS dan Huawei ID, serta informasi kontak.
Selain HiCare, ada pula aplikasi bawaan Ride Mode yang dapat digunakan saat berkendara. Pada mode ini, bluetooth dan headset akan dinon-aktifkan dan panggilan akan secara otomatis dijawab dengan suara atau pesan singkat berdasarkan pengaturan yang sudah diatur.
Ada pula aplikasi Party Mode yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan musik ke berbagai perangkat. Untuk mengaktifkan mode ini dibutuhkan izin akses ke ponsel, ruang penyimpanan, lokasi dan kamera.
Untuk keamanan, Huawei nova 3i juga dilengkapi dengan teknologi pemindai wajah atau yang disebut Face Unlock. Fitur ini memindai wajah dan membuka kunci ponsel setelah mengidentifikasi fitur biologis wajah.
Saat Antara mencoba, fitur tersebut memiliki sensitivitas yang cukup baik. Sayangnya, untuk melakukan pemindaian wajah, layar harus dinyalakan terlebih dahulu. Selain pemindai wajah, nova 3i juta dilengkapi pemindai sidik jari.
(Video review Huawei nova 3i. ANTARA News/Arindra Meodia/Rizky Aulia)
Hardware
Huawei nova 3i dipersenjatai prosesor Kirin 710 yang merupakan chipset pertama Huawei yang dibuat dengan teknologi 12nm.
Dari segi performa CPU, chipset ini disebut-sebut memiliki kemampuan mirip dengan chipset Kirin 970 yang disematkan pada ponsel unggulan Huawei, P20 Pro.
Jika dibandingkan dengan pendahulunya, Kirin 710 menawarkan peningkatan 75 persen single-core dan 68 persen multi-core dibanding Kirin 659.
Namun, untuk urusan grafis, dikatakan bahwa GPU Kirin 710 hanya 1,5 kali lebih baik dari Kirin 659, yang berarti bahwa ini tidak jauh lebih baik dari chipset seri menengah terbaru dari Qualcomm, Snapdragon 636.
Untungnya untuk mendukung game, Huawei manambahkan GPU Turbo dalam nova 3i, serta RAM 4GB dan storage 128GB. GPU Turbo adalah teknologi pengakselerasi pemrosesan grafis yang mengubah cara grafis diolah di level sistem.
Berdasarkan benchmark tes PCMark for Android, performa Huawei noa 3i diberi nilai 6908. Sebagai perbandingan, Xiaomi Redmi Note 5 yang dibekali dengan Snapdragon 636 mengantongi nilai 6006.
Sementara itu, tes Antutu Benchmark untuk Huawei nova 3i menunjukkan skor 139350, yang jauh lebih tinggi dari Xiaomi Redmi Note 5.
Dalam hal kinerja baterai, berbekal 3.340mAh, hasil pengujian kinerja baterai pada PCMark for Android menunjukkan bahwa Huawei nova 3i mampu berjalan selama 9 jam 24 menit.
Sebagai informasi, aplikasi benchmark PCMark mengukur performa smartphone lewat pengujian yang berbasis aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan pemakai, sebutlah mengetik, menjelajah di internet, atau pun penyuntingan video.
Sementara, Antutu menguji beberapa hal antara lain 3D, User Experience (UX), CPU, GPU dan RAM.
Kamera
Seperti pendahulunya, Huawei nova 2i, Huawei juga membekali nova 3i dengan empat kamera -- kamera belakang ganda dan kamera depan.
Menariknya, Huawei nova 3i dilengkapi dengan kamera ganda di depan dengan kombinasi sensor utama 24MP dan sebuah sensor 2MP. Konfigurasi ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pendahulunya yang hanya 13MP dan 2MP.
Lensa utama bertugas merekam detail dengan lensa lebar yang memiliki bukaan atau aperture f/2.0, sementara lensa kedua 2MP merekam data kedalaman dengan hardware pendeteksi kedalaman yang didedikasikan, yang jika digabungkan akan menghasilkan efek bokeh.
Untuk menggunakan fitur ini, hanya perlu memilih mode "Potrait" dan mengarahkan kamera ke bagian depan. Hasil tangkapan bisa dibilang cukup baik, apalagi jika pengambilan gambar dilakukan dalam keadaan cahaya yang cukup terang.
Meski demikian, efek bokeh yang dihasilkan terasa kurang natural. Hal ini berbeda dari efek bokeh yang dihasilkan dari kamera belakang.
Huawei nova 3i dilengkapi dengan kamera belakang yang mengkombinasikan sensor utama 16MP dan sensor kedua 2MP. Kombinasi ini dapat memotret foto dan video sambil merekam data kedalaman untuk menciptakan efek bokeh profesional.
Hasil tangkapan gambar pada mode Potrait kamera belakang bisa dibilang lebih baik dari kamera depan -- menyerupai kamera DSLR. Transisi antara objek dan latar sangat mulus dan rapi, sehingga efek bokeh terasa natural.
Sementara itu, hasil kamera depan dan belakang secara umum -- tanpa menggunakan mode Potrait, sangat baik. Terlebih, Huawei melengkapi kamera denagn 200 skenario dari delapan kategori, antara lain Blue Sky, Plant dan Beach.
Ada pula fitur Beautification dengan algoritma yang menyesuaikan terhadap orang-orang yang dipotret berdasarkan jenis kelamin dan warna kulit.
Lebih jauh, kamera Huawei nova 3i juga mendukung pratinjau cuplikan HDR secara real-time -- terdapat opsi "HDR Pro" di bagian atas saat aplikasi kamera dibuka.
Perangkat nova i generasi ketiga ini juga mendukung lima pencahayaan yaitu pencahayaan lembut, pencahayaan kupu-kupu, pencahayaan panggung, pencahayaan terpisah, dan pencahayaan klasik.
Tidak hanya itu, Huawei juga menanamkan teknologi kecerdasan buatan (AI) pada nova 3i. Dengan pembelajaran mesin AI, Huawei nova 3i mendukung 3D Qmoji yang akan mengubah wajah pengguna menjadi avatar digital. Fitur ini hadir dengan nama AR Lens.
Dengan fitur ini, nampaknya Huawei mengikuti tren yang kian marak diusung vendor smartphone. Fitur serupa dibawa Apple dengan nama Animation Emoji pada tahun lalu, yang kemudian juga disematkan Samsung dalam Galaxy S9 dengan nama AR Emoji pada awal tahun ini.
Selain 3D Qmoji, AR Lens pada Huawei nova 3i membawa tiga macam fitur lainnya, yaitu Effects yang menghadirkan bermacam efek filter foto, Backgrounds dengan efek AI pada latar foto dan 3D Effects yang menghadirkan animasi dalam foto layakya game Pokemon.
Satu lagi yang membuat ponsel ini kekinian adalah fitur perekaman video gerak super lambat 480fps, yang dapat memperlambat momen-momen penuh kecepatan.
Kesimpulan
Dibanderol dengan harga Rp4,199 juta, Huawei nova 3i merupakan paket lengkap yang menarik mulai dari desain yang "kekinian," hingga teknologi untuk gaming, serta empat kamera yang sudah dilengkapi dengan kecerdasan buatan atau AI.
Dengan berbagai fitur yang ditawarkan, Huawei nova 3i sangat mampu bersaing dengan perangkat sekelasnya, dan bisa saja mencuri pasar ponsel di lini menengah.