Sukoharjo (Antaranews Jateng) - Dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan menguak peradaban Islam di negara Mongolia dengan melakukan ekspedisi di puncak Khuiten Peak yang merupakan puncak tertinggi di Negara Mongolia.

"Ekspedisi ini salah satunya mengemban misi melakukan riset peradaban Islam di Mongolia, yaitu suku Khazak Nomad yang tinggal di kaki pegunungan Altai Tavan Bogd Mongolia," kata Ketua Umum Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (Malimpa) UMS Iqbal Nurii Anam di Kampus UMS Kabupaten Sukoharjo, Senin.

Ia mengatakan dari penelusuran sejarah yang dilakukan, suku tersebut hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat.

"Maka menarik bagi kami untuk melakukan riset terkait itu," katanya.

Ia mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi pada pendakian tersebut salah satunya rute yang cukup sulit jika dibandingkan dengan puncak tertinggi yang lain.

"Untuk akses perjalanannya ini agak menarik. Nantinya kami harus jalan kaki dan naik kuda serta unta selama beberapa hari untuk mencapai `base camp` pendakian," katanya yang juga sebagai salah satu pendaki pada ekspedisi tersebut.

Ia mengatakan nantinya ekspedisi tersebut akan berlangsung selama beberapa hari, yaitu mulai dari tanggal 11-26 September 2018. Menurut dia, salah satu yang akan dilakukan ketika mencapai puncak yaitu mengibarkan bendera merah putih.

Adapun, dikatakannya, perwakilan lain yang akan mengikuti ekspedisi dengan nama "Malimpa UMS International Expedition" (MUIE) tersebut yaitu Ajeng Nurtri Hidayati.

"Saya sendiri belum pernah mendaki gunung es sebelumnya. Untuk menaklukkan puncak ini kami melakukan latihan selama beberapa bulan," kata Ajeng.

Beberapa latihan fisik yang dilakukan di antaranya latihan pernafasan dan bagaimana cara mengatur detak jantung selama mendaki gunung. Ia mengatakan persiapan telah dilakukan secara matang mengingat puncak tersebut setinggi 4.374 meter dari permukaan laut.

Sementara itu, Wakil Rektor 3 UMS Taufik Kasturi mengatakan ekspedisi tersebut merupakan rangkaian hari jadi UMS ke-60 serta dalam rangka hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.

"Harapan kami kegiatan ini dapat meningkatkan hubungan bilateral antara Mongolia dan Indonesia karena kami sekaligus studi banding dengan Institute of Finance and Economics, National University of Mongolia," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024