Solo (Antaranews Jateng) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Yohana Yambise meminta Pemerintah Kota Surakarta segera merealisasikan kota layak anak (KLA).

"Paling tidak tahun 2019 sudah harus berpredikat KLA," katanya pada pembukaan acara "Sharing Best Practise on The Implementation of Child Friendly City in Indonesia" di The Sunan Hotel Solo, Senin.

Ia mengatakan, saat ini baru ada dua kota se-Indonesia yang sudah berpredikat sebagai KLA kategori utama, yaitu Kota Surakarta dan Surabaya. Adapun, tingkatan kategorinya mulai dari pratama, madya, nindya, baru kemudian utama.

"Setelah itu baru Kota Layak Anak. Saat ini di Indonesia belum ada kota yang layak anak. Oleh karena itu, saya ingin Kota Solo tahun depan bisa menjadi kota layak anak," katanya.

Ia mengatakan target tersebut untuk mendukung program prioritas nasional yang dibuat oleh Kementerian PPPA, yaitu mencapai Indonesia Layak Anak (Idola) di tahun 2030.

"Ini bersamaan dengan target `suistainable development goal agenda 2030`," katanya.

Sementara itu, dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, hingga saat ini pihaknya sudah meluncurkan sebanyak 369 kabupaten/kota yang mendeklarasikan diri menuju KLA.

"Target kami tahun 2019 semua kabupaten/kota sudah mendeklarasikan diri untuk mendukung program prioritas pemerintah tersebut," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta komitmen bersama antara semua stakeholder, diantaranya pemerintah, organisasi, dan masyarakat untuk bersama-sama membawa seluruh daerah menuju kota layak anak.

"Salah satu tantangan yang harus kami hadapi adalah mengubah `mindset`, ini tidak mudah sehingga perlu waktu untuk melakukannya. Paling tidak masyarakat bisa memahami benar pentingnya menciptakan KLA," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024