Boyolali (Antaranews Jateng) - Artis dan penyanyi Paramitha Rusady mengingatkan pentingnya orang tua mengawasi anak-anaknya yang menggunakan gawai (gadget) demi melindungi masa depan mereka dari dampak negatif kemajuuan teknologi informasi.
"Saya merasa prihatin. Perlu kontrol untuk melindungi putra putrinya yang masih remaja," katanya ketika berbicara dalam unjuk wicara (talkshow) bertema "Peran Ibu dalam Menanggulangi Efek Negatif dari Kemajuan Teknologi terhadap Remaja Zaman Now" di Boyolali, Kamis.
Menurut dia, pengalaman sebagai seorang ibu kepada putra putrinya dapat disampaikan dalam suasana santai.
"Kami yakin sebagian orangtua tidak bisa mengawasi secara penuh saat anak mengakses dunia maya melalui telepon pintar yang sudah lazim dan familiar pada anak saat ini," katanya.
Paramitha sendiri melarang putra-putrinya bermain gawai (gadget) atau alat komunikasi yang mempunyai banyak fungsi di dalam kamar tanpa pengawasan.
"Gadget anak bisa berkoneksi dengan saya sehingga saya mengetahui apa yang dibuka. Sebagai orangtua tidak bisa mengawasi 100 persen. Supaya kami semua menyadari apa yang terjadi," kata aktris yang membintangi 33 film layar lebar ini.
Selain itu, kata pemilik wajah melankolis ini, juga menyampaikan agar anak diperkuat dengan nilai agama. Sebagai contoh, ketika orangtua berangkat ke pengajian, anak bisa diajak turut serta.
"Perhatian khusus diberikan kepada anak karena permasalahan itu tidak bisa dianggap remeh. Dunia maya mengandung sisi positif dan negatif," kata penyanyi populer di era 1990-an.
Menurut dia, seorang anak rasa ingin tahu sangat besar. Anak mungkin dianggap aman di dalam kamar, padahal ketika satu klik atau satu kata atau topik bisa keluar hal yang tidak diinginkan. Jadi, ia mengingatkan, mereka perlu dibekali agama dan idealisme serta pemahaman tentang lingkungan sosial.
Bupati Boyolali, Seno Samodro dalam kesempatan tersebut mengatakan kepada orangtua terutama para ibu Boyolali untuk dapat mejaga sang buah hati dari hal-hal negatif teknologi.
"Saya merasa prihatin. Perlu kontrol untuk melindungi putra putrinya yang masih remaja," katanya ketika berbicara dalam unjuk wicara (talkshow) bertema "Peran Ibu dalam Menanggulangi Efek Negatif dari Kemajuan Teknologi terhadap Remaja Zaman Now" di Boyolali, Kamis.
Menurut dia, pengalaman sebagai seorang ibu kepada putra putrinya dapat disampaikan dalam suasana santai.
"Kami yakin sebagian orangtua tidak bisa mengawasi secara penuh saat anak mengakses dunia maya melalui telepon pintar yang sudah lazim dan familiar pada anak saat ini," katanya.
Paramitha sendiri melarang putra-putrinya bermain gawai (gadget) atau alat komunikasi yang mempunyai banyak fungsi di dalam kamar tanpa pengawasan.
"Gadget anak bisa berkoneksi dengan saya sehingga saya mengetahui apa yang dibuka. Sebagai orangtua tidak bisa mengawasi 100 persen. Supaya kami semua menyadari apa yang terjadi," kata aktris yang membintangi 33 film layar lebar ini.
Selain itu, kata pemilik wajah melankolis ini, juga menyampaikan agar anak diperkuat dengan nilai agama. Sebagai contoh, ketika orangtua berangkat ke pengajian, anak bisa diajak turut serta.
"Perhatian khusus diberikan kepada anak karena permasalahan itu tidak bisa dianggap remeh. Dunia maya mengandung sisi positif dan negatif," kata penyanyi populer di era 1990-an.
Menurut dia, seorang anak rasa ingin tahu sangat besar. Anak mungkin dianggap aman di dalam kamar, padahal ketika satu klik atau satu kata atau topik bisa keluar hal yang tidak diinginkan. Jadi, ia mengingatkan, mereka perlu dibekali agama dan idealisme serta pemahaman tentang lingkungan sosial.
Bupati Boyolali, Seno Samodro dalam kesempatan tersebut mengatakan kepada orangtua terutama para ibu Boyolali untuk dapat mejaga sang buah hati dari hal-hal negatif teknologi.