Temanggung (Antaranews Jateng) - Minat pedagang eceran untuk membeli beras operasi pasar (OP) yang diselenggarakan Bulog Subdivre wilayah Kedu relatif kecil karena kenaikan harga beras di pasaran belum signifikan, kata Kepala Bulog Kedu Sri Emelia.

"Kami memang menyelenggarakan OP beras sejak Selasa (4/9) secara nasional, namun untuk wilayah kedu peminatnya tidak begitu banyak," katanya di Magelang, Jawa Tengah, Kamis.

Ia menuturkan sesuai instruksi dari pusat, Bulog Kedu menyelennggarakan OP beras guna menstabilkan harga beras yang dalam beberapa hari terakhir cenderung naik.

Ia mengatakan OP beras kali ini untuk para pedagang eceran di pasar tradisional dan juga warung "Rumah Pangan Kita" (RPK).

Ia menyebutkan OP beras bagi pedagang eceran ini dengan harga untuk kemasan 50 kilogram Rp8.100 per kilogram dan kemasan 5 kilogram Rp8.550 per kilogram.

Ia mengatakan menurut rencana OP beras ini berlangsung sampai Desember 2018, namun bisa saja dihentikan di tengah jalan jika harga sudah stabil.

"Instruksi dari pusat, OP dilakukan hingga Desember 2018. Namun kami tidak tahu kalau nanti dihentikan karena harganta sudah stabil," katanya.

Ia menyampaikan OP beras di Magelang, antara lain dilakukan di Pasar Rejowinangun, Pasar Gotong-Royong, Japunan, Salam, dan Borobudur.

Ia menyebutkan setiap hari beras yang terbeli saat OP sekitar 250 hingga 500 kilogram.

"Peminatnya masih relatif kecil, karena harga di pasaran belum melonjak tajam, bahkan di Kebumen harga beras medium sempat turun dari Rp8.500 per kilogram menjadi Rp8.200 per kilogram," katanya.

Ia mengatakan di wilayah Kedu ada sekitar 200 RPK yang aktif, namun tidak semua mengambil OP beras tersebut.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024