Purwokerto (Antaranews Jateng) - Ketersediaan pangan khususnya beras di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masih dalam posisi aman, kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan-KP) Banyumas Widarso.

"Kalau Banyumas dapat dikatakan memiliki keberuntungan karena punya lahan yang ada airnya terus-menerus meskipun musim kemarau, di lereng Gunung Slamet. Jadi kalau dari sisi ketersediaan pangan khususnya beras, karbohidrat, kita tidak ketakutan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Bahkan hingga saat ini, kata dia, petani di lereng Gunung Slamet mulai dari Kecamatan Pekuncen hingga Kembaran masih ada yang bisa panen padi dan langsung mengolah sawahnya untuk ditanami kembali.

Menurut dia, luasan lahan sawah yang berada di lereng Gunung Slamet itu hampir mencapai 6.000 hektare.

Sementara itu, untuk petani di kecamatan lainnya, kata dia, hingga saat ini belum ada yang mengolah sawahnya karena berada di daerah irigasi sehingga ketersediaan airnya sangat tergantung pada bendungan dan saluran air.

Kendati demikian, Widarso mengatakan berdasarkan data panen hingga bulan Agustus, Banyumas rata-rata surplus sekitar 40.000 ton setara beras.

"Jadi, ketersediaan pangan di Banyumas masih aman karena sawah kita cukup luas dan stok pangan yang tersedia diprediksi masih mencukupi kebutuhan hingga tiga-empat bulan ke depan," katanya.

Disinggung mengenai penanaman kedelai, dia mengatakan pada musim tanam ketiga tahun 2017-2018 terjadi perluasan lahan dari biasanya rata-rata 1.000 hektare menjadi 3.500 hektare.

Dia mengharapkan tanaman kedelai yang dibudidayakan petani di sejumlah wilayah itu tidak terganggu oleh hujan.

"Di satu sisi kita memang berharap ada hujan, di sisi lain kalau ada hujan akan berdampak buruk terhadap tanaman kedelai. Tapi kalau hujannya tidak lebat, Insya Allah tidak sampai merusak tanaman kedelai," katanya.

Menurut dia, petani rata-rata menanam varietas Grobogan dan sebagian petani di Kecamatan Ajibarang ada yang telah panen dengan produktivitas berkisar 1,5-2 ton per hektare. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024