Banyumas (Antaranews Jateng) - Ribuan prajurit TNI khususnya di wilayah Komando Resor Militer 071/Wijayakusuma turut memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dalam kategori menari Gemu Famire dengan peserta terbanyak.

Kegiatan dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-73 TNI itu digelar secara serentak di seluruh Komando Utama (Kotama) TNI, salah satunya halaman Markas Korem 071/WIjayakusuma, Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.

Dalam kegiatan tersebut, seluruh peserta berbaris di lapangan dan khusus bagian tengah membentuk formasi tulisan "HUT TNI 73".

Saat memberikan sambutan, Komandan Korem 071/Wijayakusuma Kolonel Kavaleri Dani Wardhana mengatakan kegiatan tersebut dalam rangka memperingati HUT Ke-73 TNI dan digelar secara serentak di seluruh Kotama TNI dengan melibatkan 305.000 orang.

"Jumlah peserta tari Gemu Famire yang ikut berpartisipasi di wilayah Korem 071/Wijayakusuma sebanyak 3.500 orang," katanya.

Menurut dia, peserta tari Gemu Famire itu terdiri atas prajurit TNI Angkatan Darat sebanyak 1.875 orang, TNI Angkatan Laut sebanyak 45 orang, TNI Angkatan Udara sebanyak 65 orang, anggota Jalasenastri sebanyak 20 orang, anggota PIA Ardhya Garini sebanyak 20 orang, dan sejumlah organisasi pemuda serta pelajar dan pramuka.

Ia mengharapkan kegiatan tersebut dapat menggugah dan membangkitkan semangat seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan budaya asli Indonesia.

"Perlu saya sampaikan bahwa lagu Gemu Famire merupakan salah satu lagu daerah Indonesia yang berasal dari daerah Maumere, Nusa Tenggara Timur. Lagu ini diciptakan oleh Frans Cornelis Dian Bunda atau yang akrab disapa Nyong Franco, seorang seniman asli Maumere," katanya.

Menurut dia, tarian Maumere yang sederhana mempresentasikan kesederhanaan dan kebahagiaan yang bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Lebih lanjut, Danrem mengatakan penyelenggaraan kegiatan tersebut ditujukan untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan yang diejawantahkan sebagai kemanunggalan TNI bersama dengan rakyat, menggugah semangat perjuangan dalam mengisi pembangunan serta mengembangkan dan melestarikan kearifan budaya lokal.

Ia mengatakan budaya bagi suatu bangsa merupakan suatu identitas, ciri khas, dan simbol kebanggaan serta sebagai karakter suatu bangsa. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024