Solo (Antaranews Jateng) - Perum Bulog Subdivisi Regional (Subdivre) III Surakarta akan melakukan penetrasi pasar melalui kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi beras medium untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di akhir tahun.

"Kegiatan ini akan kami lakukan selama dua hari, yaitu Selasa (4/9) dan Kamis (5/9) di tiga pasar tradisional," kata Kepala Perum Bulog Subdivre III Surakarta Titov Agus Sabelia di Solo, Senin.

Ia mengatakan tiga pasar tradisional tersebut adalah Pasar Gede, Pasar Legi, dan Pasar Nusukan. Pada tahap awal, ia akan menyalurkan sebanyak 5 ton beras dengan rincian 3 ton beras medium dan 2 ton beras premium.

"Untuk beras medium dijual Rp9.000/kg dan beras kualitas premium dijual dengan harga Rp12.000/kg," katanya.

Selain beras, dikatakannya, akan ada komoditas lain yang juga dijual pada kegiatan tersebut, yaitu minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu dengan harga sesuai Kios Pangan Kita milik Bulog yang ada di dalam Pasar Legi.

Sementara itu, selain mengantisipasi kenaikan harga, melalui kegiatan tersebut pihaknya ingin mengurangi stok beras yang ada di gudang Bulog. Saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog sebanyak 28.000 ton dan mencukupi untuk kebutuhan hingga delapan bulan ke depan.

Ia mengatakan stok terus bertambah mengingat saat ini pemerintah akan menghapus penyaluran beras untuk keluarga prasejahtera dan diganti dengan bantuan pangan nontunai (BPNT).

"Jika sebelumnya penyaluran rastra di wilayah Soloraya ini sebanyak 5.300 ton/bulan untuk saat ini tinggal 2.600 ton. Bahkan pada bulan September sudah nol penyaluran rastra," katanya.

Meski demikian, ia membantah kegiatan tersebut diistilahkan sebagai cuci gudang mengingat Bulog tetap pada fungsinya yaitu menstabilkan harga beras.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024