Purwokerto (Antaranews Jateng) - Sosialisasi melalui media sosial sangat efektif untuk menjaring partisipasi pemilih pemula dalam Pemilu 2019, kata Ketua Prodi Magister Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman S. Bekti Istiyanto.

Menjawab pertanyaan Antara di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat, Bekti menegaskan bahwa cara kreatif untuk menjaring partisipasi pemilih pemula adalah melalui media sosial, melalui aplikasi-aplikasi yang kekinian.

Penggunaan media sosial, menurut dia, lebih pas dengan kebutuhan pemilih pemula yang merupakan generasi milenial.

"Yang terpenting isi pesan yang disampaikan menarik dan sesuai dengan gaya anak muda sekarang, serta mudah dipahami oleh generasi milenial," katanya.

Menurut dia, penggunaan media sosial dapat lebih efektif bila dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan literasi politik.

"Kegiatan literasi politik untuk pemilih pemula, meskipun sangat penting, menurut saya dampaknya tidak sedominan penggunaan media sosial melalui gadget khas anak muda," katanya.

Kendati demikian, kegiatan literasi politik tetap perlu karena bisa menjadi stimulus untuk lebih meningkatkan pemahaman anak muda akan pentingnya pemilu.

"Literasi politik juga penting, bisa mengakrabkan anak muda dengan politik, dan meningkatkan fokus perhatian anak muda terhadap pentingnya pemilu," katanya.

Ia berpendapat bahwa partisipasi pemilih pemula bisa sangat menentukan pada Pemilu 2019.

"Partisipasi pemilih pemula bisa sangat menentukan hasil Pemilu 2019, mengingat jumlah mereka yang besar," katanya.

Oleh karena itu, pemanfaatan media sosial dan berbagai cara kreatif lainnya, katanya lagi, akan dapat meningkatkan partisipasi pemilih pemula pada Pemilu 2019.

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024