Purwokerto (Antaranews Jateng) - Pekerja PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto khususnya tenaga kesehatan mengikuti pelatihan dan peningkatan kemampuan dalam penanganan kondisi darurat pada penumpang, kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto.

"Berubahnya pola pelayanan kereta api menjadi lebih baik, perlu juga diimbangi dengan kemampuan petugas. Peningkatan pelayanan ini salah satunya adalah kemampuan tenaga kesehatan di stasiun maupun di Klinik Mediska," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.

Oleh karena itu, kata dia, PT KAI Daop 5 Purwokerto bekerja sama dengan Bagian Pendidikan dan Latihan Rumah Sakit Dadi Keluarga Purwokerto menggelar pelatihan bagi tenaga kesehatan PT KAI agar kemampuan mereka tetap terjaga terutama dalam menangani kondisi darurat pada penumpang.

Ia mengatakan pelatihan tersebut diselenggarakan karena dalam beberapa kasus, sejumlah penumpang tetap melanjutkan perjalanannya meskipun sedang sakit dan telah membuat surat pernyataan di stasiun pemberangkatan terkait dengan kondisi kesehatannya.

Dalam kondisi tersebut, lanjut dia, tenaga kesehatan PT KAI secara estafet antarstasiun yang ada pos kesehatannya tetap memantau penumpang yang sedang sakit itu selama dalam perjalanan menggunakan jasa kereta api.

"Dengan pelatihan ini, tenaga kesehatan PT KAI diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada pasien maupun penumpang yang memerlukan tindakan medis dengan baik dan benar, terutama apabila ada kondisi darurat," katanya.

Menurut dia, materi yang diberikan dalam pelatihan di antaranya bantuan hidup dasar pada penanganan kegawatdaruratan dan teknik penggunaan alat-alat kesehatan.

Ia mengharapkan melalui kegiatan pelatihan tersebut, petugas kesehatan PT KAI bisa bergerak cepat dan tepat dalam menangani kondisi darurat, baik terhadap penumpang di atas kereta api maupun pasien yang berobat ke fasilitas kesehatan Klinik Mediska.

"PT KAI akan terus berusaha memberikan dan meningkatkan keselamatan, keamanan, serta pelayanan perjalanan KA maupun penumpang yang diangkutnya," kata Supriyanto.

Seperti diketahui, sejumlah kondisi darurat yang dialami pernah terjadi di atas kereta api, salah satunya seorang penumpang yang melahirkan di atas KA 7028 Kertajaya Lebaran relasi Pasarsenen-Surabaya Pasarturi pada tanggal 17 Juni 2018.

Penumpang bernama Nuzulul Hikmah (23), warga Dusun Makalah, Desa Komis, Kecamatan Kedundung, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, itu melahirkan dalam perjalanan mudik dari Jakarta.

Suaminya, Jamil (32) yang mengetahui istrinya sedang mengalami kontraksi segera lapor ke kondektur saat berada di Stasiun Kaliwungu, Kendal, Jateng.

Secara kebetulan di dalam kereta tersebut ada salah seorang penumpang yang berprofesi sebagai bidan sehingga yang bersangkutan segera membantu proses persalinan Nuzulul Hikmah dengan dibantu kru KA Kertajaya Lebaran. Persalinan tersebut dilakukan dalam perjalanan di petak jalan antara Mangkang dan Jerakah, Semarang, Jateng.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024