Solo (Antaranews Jateng) - Kereta api (KA) rintisan Batara Kresna rute Solo-Wonogiri makin diminati masyarakat usai perubahan jadwal operasional dari malam hari menjadi pagi dan siang hari.
"Setelah jadwal KA Batara Kresna diubah memang okupansi penumpang bertambah cukup signifikan," kata Manager PT KAI Daop VI Eko Budiyanto di Solo, Jateng, Selasa.
Ia mengatakan periode Januari-Juli 2018, kereta tersebut sudah mengangkut sebanyak 53.377 penumpang.
Sementara, sepanjang tahun lalu (Januari-Desember 2017) jumlah penumpang KA sekitar 79 ribu orang.
Adapun, sejak 1 April 2018, KA Batara Kresna berangkat mulai pukul 06.00 WIB dari Stasiun Purwosari, sedangkan dari Wonogiri berangkat pukul 08.00 WIB.
Sedangkan jadwal kedua Stasiun Purwosari-Wonogiri berangkat pukul 10.00 WIB dan untuk Stasiun Wonogiri-Purwosari berangkat pukul 12.00 WIB.
Sementara itu, mengenai kemungkinan penambahan jadwal KAm ia mengatakan masih dikaji oleh pemerintah. Meski demikian, untuk saat ini yang diharapkan oleh pemerintah adalah menambah kecepatan tempuh rute tersebut.
"Seharusnya bisa 100 km/jam, tetapi terkadang dalam perjalanan masih banyak kendala yang dihadapi, di antaranya bangunan mepet dengan rel dan berbagai barang yang diletakkan dekat dengan rel sehingga sangat riskan jika KA berkecepatan tinggi," katanya.
Ia mengatakan idealnya jarak tempuh rute tersebut bisa satu jam, tetapi karena banyaknya rintangan jalan sehingga jarak tempuh masih sekitar dua jam.
?"Bahkan, ketika melewati Jalan Slamet Riyadi, kecepatannya hanya 10-20 km/jam," katanya.
"Setelah jadwal KA Batara Kresna diubah memang okupansi penumpang bertambah cukup signifikan," kata Manager PT KAI Daop VI Eko Budiyanto di Solo, Jateng, Selasa.
Ia mengatakan periode Januari-Juli 2018, kereta tersebut sudah mengangkut sebanyak 53.377 penumpang.
Sementara, sepanjang tahun lalu (Januari-Desember 2017) jumlah penumpang KA sekitar 79 ribu orang.
Adapun, sejak 1 April 2018, KA Batara Kresna berangkat mulai pukul 06.00 WIB dari Stasiun Purwosari, sedangkan dari Wonogiri berangkat pukul 08.00 WIB.
Sedangkan jadwal kedua Stasiun Purwosari-Wonogiri berangkat pukul 10.00 WIB dan untuk Stasiun Wonogiri-Purwosari berangkat pukul 12.00 WIB.
Sementara itu, mengenai kemungkinan penambahan jadwal KAm ia mengatakan masih dikaji oleh pemerintah. Meski demikian, untuk saat ini yang diharapkan oleh pemerintah adalah menambah kecepatan tempuh rute tersebut.
"Seharusnya bisa 100 km/jam, tetapi terkadang dalam perjalanan masih banyak kendala yang dihadapi, di antaranya bangunan mepet dengan rel dan berbagai barang yang diletakkan dekat dengan rel sehingga sangat riskan jika KA berkecepatan tinggi," katanya.
Ia mengatakan idealnya jarak tempuh rute tersebut bisa satu jam, tetapi karena banyaknya rintangan jalan sehingga jarak tempuh masih sekitar dua jam.
?"Bahkan, ketika melewati Jalan Slamet Riyadi, kecepatannya hanya 10-20 km/jam," katanya.