Solo (Antaranews Jateng) - Konsumsi elpiji bright gas di Soloraya terus meningkat seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat kelas menengah meninggalkan elpiji subsidi.

"Kalau dulu di awal-awal hanya sekitar 2.000-3.000 tabung/bulan, saat ini bisa sampai 28.000 tabung/bulan," kata Sales Eksekutif Elpiji Region IV Pertamina Adeka Sangtraga Hitapriya di Solo, Senin.

Meski mengalami kenaikan cukup signifikan, saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait penggunaan elpiji nonsubsidi khususnya bright gas dengan ukuran tabung 5,5 kg.

"Harapannya untuk bright gas ini bisa tersalurkan sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, kami aktif melakukan sosialisasi," katanya.

Ia mengatakan salah satu upaya yang dilakukan yaitu memberikan imbauan kepada aparatur sipil negara (ASN) untuk menggunakan elpiji nonsubsidi daripada elpiji subsidi mengingat sesuai peruntukannya elpiji subsidi ditujukan pada masyarakat prasejahtera.

"Untuk imbauan kepada ASN ini kami tindak lanjuti ke kecamatan-kecamatan dan memberikan surat imbauan kepada pemerintah kabupaten," katanya.

Untuk imbauan di tingkat kecamatan, dikatakannya, saat ini sudah dilakukan di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Boyolali, Klaten, dan Karanganyar.

Ia mengatakan untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat, Pertamina juga memberikan program diskon. Salah satunya penukaran dua tabung kosong elpiji melon ditambah uang sebesar Rp65.000, konsumen bisa memperoleh satu tabung bright gas 5,5 kg isi.

"Pada dasarnya apa yang kami lakukan ini hanya bersifat imbauan, tidak ada pemaksaan dari Pertamina karena bagaimanapun juga kami menyadari bahwa elpiji subsidi dan nonsubsidi ini beda segmen," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024