Solo (Antaranews Jateng) - Penyerapan beras oleh Perum Bulog Subdivre III Surakarta hingga saat ini mencapai 58.000 ton atau 68 persen dari target.

"Untuk saat ini rata-rata serapan setiap harinya sebesar 150 ton," kata Kepala Seksi Analisa Harga dan Pasar Perum Bulog Subdivre III Surakarta Doni Koeswardono di Solo, Jumat.

Menurut dia, untuk tingkat penyerapan dari petani saat ini mengalami penurunan mengingat momentum panen raya di sebagian besar wilayah Soloraya sudah berakhir.

"Saat puncak panen, rata-rata penyerapan beras yang masuk ke Bulog sampai 500 ton/hari," katanya.  

Ia mengatakan dengan serapan tersebut saat ini ketersediaan beras di Perum Bulog Subdivre III Surakarta sebanyak 28.000 ton atau cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga enam bulan ke depan.

Sebelumnya, Staf Analisa Pasar Perum Bulog Subdivre III Surakarta Agus Purwanto mengatakan untuk penyerapan pada saat ini merupakan hasil panen musim tanam kedua tahun 2018. Menurut dia, masih banyak petani yang menyimpan hasil panennya untuk kemudian dijual ke gudang Bulog secara bertahap.

"Biasanya petani punya tempat penyimpanan sendiri, untuk kemudian dipasok ke gudang Bulog," katanya.

Ia berharap berlangsungnya musim kemarau saat ini tidak terlalu berpengaruh pada serapan untuk hasil panen musim tanam ketiga.

"Dari pantauan kami di Sragen beberapa waktu lalu kondisi tanaman tidak terlalu bagus, seperti terserang hama," katanya.

Terkait hal itu, ia berharap agar instansi terkait bisa mengantisipasinya sehingga tidak berdampak buruk pada serapan beras ke depan.

Sementara itu, salah satu pedagang beras di Pasar Legi Ali Wiyono mengatakan saat ini harga beras dalam kondisi stabil, yaitu Rp9.000-12.000/kg.

"Kalau medium sekitar Rp9.000/kg, premium paling mahal Rp12.000/kg. Sejauh ini pasokan juga lancar," katanya.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024