Solo (Antaranews Jateng) - Anggota Polwan dan Bhayangkari Polres Kota Surakarta melakukan bakti sosial ke warga binaan khusus wanita di Rutan Kelas 1A Solo, Selasa.

Kegiatan bakti sosial anggota Polwan dan Bayangkari Polresta Surakarta tersebut dalam rangka HUT ke-70 Polwan dan Ke-86 Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB), dipimpin oleh Ketua Bhayangkari Polresta Surakarta, Ny Diana R.Hari Wibowo.

Rombongan anggota Polwan dan Bhayangkari melakukan bakti sosial ke Rutan khusus wanita dengan membagikan bingkisan, cek kesehatan, dan dialog memotivasi warga binaan yang menjalani hukuman.

Ketua Bhayangkari Polresta Surakarta, Ny Diana R.Hari Wibowo, berharap bakti sosial sebagai ajang silaturahmi dengan warga binaan di Rutan Surakarta ini dapat berlanjut secara kontinu setiap tahun.

"Kami senang bisa silaturahmi kepada warga binaan memberikan motivasi agar selama di dalam tahanan terus mempertebal keimanan, sehingga tidak mengulangi perbuatan melanggar hukum," kata Diana.

Pihaknya juga memberikan semangat kepada warga binaan, agar nanti setelah keluar dari rutan menjadi orang yang lebih baik dan diterima oleh masyarakat.

Kepala Bagian Sumber Daya (Sumda) Polresta Surakarta Kompol Sis Raniwati mengatakan HUT Ke-70 Polwan salah satu programnya kegiatan bakti sosial dan tahun ini, memilih silaturahmi ke Rutan Surakarta khusus wanita.

"Kami sering ke rutan wanita, berbagai cerita pengalaman dan mencoba memberikan motivasi agar mereka lebih baik. Dari data yang diterima warga binaan khusus wanita makin meningkat," kata Sis Raniwati.

Menurut Sis Raniwati, warga binaan menyambut antusias kedatangan anggota Polwan dan Bhayangkari dan merasa masih ada yang memerhatikan selama di dalam rutan.

Kepala Seksi Pengelolaan Rutan Kelas 1A Surakarta Sri Wahyuni menyambut baik kunjungan anggota Polwan dan Bhayangari Polres Kota Surakarta di rutan tersebut.

Sri Wahyuni mengatakan jumlah seluruh warga binaan Rutan Surakarta saat ini sebanyak 607 orang, termasuk khusus wanita 42 orang.

Menurut Sri Wahyuni, warga binaan khusus wanita 42 orang terdiri atas 25 status tahanan dan 17 narapidana. Jumlah itu, kasus narkoba sebanyak 17 orang, penipuan (10), penganiayaan (2), asusila (1), pencurian (8), dan sisanya korupsi.

Menyinggung soal banyaknya kasus narkoba khusus wanita, Sri Wahyuni menjelaskan pihaknya tidak henti-hentinya melakukan siraman rohani setiap hari agar mereka sadar setelah nanti keluar tidak mengulangi perbuatannya.

 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024