Sukoharjo (Antaranews Jateng) - Pengusaha manufaktur dari PT Indohotama Sejati Kaho berharap adanya kebijakan mengenai pembatasan impor mesin tekstil bekas dari Tiongkok ke Indonesia.

     "Impor mesin bekas ini sebetulnya merugikan pengusaha yang menjual mesin dengan kualitas lebih bagus dan juga merugikan para pengguna mesin tersebut," kata Direktur PT Indohotama Sejati atau Indo Hose Kaho di sela peluncuran beberapa mesin baru keluaran Pegasus di Hotel Best Western Sukoharjo, Rabu.

     Ia mengatakan mengingat mesin yang diimpor tersebut merupakan produksi lama, untuk konsumsi listriknya pun masih lebih besar dibandingkan dengan mesin keluaran terbaru yang memiliki keunggulan efisiensi dari sisi listrik.
 
   "Sebagai perbandingan, dengan durasi penggunaan yang sama yaitu 8 jam/hari, untuk mesin baru konsumsi listriknya sekitar Rp50 ribu/hari sedangkan mesin lama mencapai Rp100 ribu/hari," katanya.
 
   Selain itu, dikatakannya, tingkat produktivitas mesin baru juga lebih baik dibandingkan dengan yang lama. Bahkan untuk mesin baru volume produksi bisa lebih besar 20 persen dibandingkan mesin keluaran lama.
 
   Menurut dia, jika tidak ada pembatasan mengenai impor mesin bekas tersebut maka industri garmen nasional akan tertinggal jika dibandingkan Tiongkok dan Vietnam. Ia mengatakan hal tersebut tidak sejalan dengan program pemerintah yang mendorong ekspor tekstil dan garmen.
 
   "Dari informasi yang saya peroleh, impor mesin bekas dari Tiongkok dan Vietnam ini mencapai 10.000 unit/bulan. Kalau benar kan jumlah ini luar biasa," katanya.
 
   Sementara itu, terkait dengan penjualan mesin yang dilakukan oleh Indo Hose sebagai agen tunggal pemegang merek Pegasus yang dalam hal ini merupakan produsen, dikatakannya, setiap tahun selalu ada peningkatan penjualan minimal 10 persen.
 
   "Paling tidak penjualan kami secara nasional sekitar 3.000 unit/bulan. Jadi sebetulnya geliat industri tekstil di dalam negeri sangat positif," katanya.

     Ia berharap dengan keunggulan mesin tekstil baru tersebut dapat meningkatkan penjualan Indo Hose. Adapun untuk harga mesin baru tersebut sekitar Rp6-7 juta/unit.
 
   Pada kesempatan yang sama, Asistand Sales Manager Pegasus Sewing Machine Ltd Peter Tai mengatakan mesin-mesin garmen terbaru untuk pakaian dalam tersebut memiliki banyak manfaat.

     "Secara teknis mesin ini akan memudahkan para pekerja untuk membuat pola atau model terbaru untuk memenuhi permintaan pelanggan, terutama kebutuhan baju olahraga dan pakaian dalam," katanya.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024