Kudus (Antaranews Jateng) - Sejumlah pengrajin piala di sentra kerajinan piala di Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kebanjiran pesanan piala untuk acara lomba menyambut Hari Kemerdekaan RI.
Menurut salah seorang pengrajin piala di Desa Demaan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus Riski Putri Ananda di Kudus, Rabu, pesanan mulai diterima sejak bulan Juli 2018.
Selain menerima pesanan piala untuk keperluan perlombaan pada Hari Kemerdekaan, kata dia, ada pula pesanan emblem dari sekolah tingkat SMA hingga perguruan tinggi yang memesan selendang wisuda.
Banyaknya pesanan piala, kata dia, pengerjaannya terpaksa dikerjakan hingga malam hari untuk memenuhi target waktu pemesan, sedangkan sebelumnya tidak sampai lembur.
Apalagi, kata dia, piala perlombaan mayoritas menginginkan sebelum tanggal 17 Agustus 2018 harus sudah jadi.
Untuk pembuatan piala, kata dia, memang tidak terlalu rumit karena semua bahan telah tersedia, terkecuali bentuk desain dan tulisannya harus dibuat lagi agar sesuai keinginan pemesan.
Harga jual piala, kata dia, untuk paket piala satu hingga tiga dijual Rp60.000 untuk ukuran standar, sedangkan ukuran besar yang dilengkapi dengan kemasan fiber harganya bisa mencapai ratusan ribu disesuaikan dengan ukurannya.
Harga jual piala tersebut, kata dia, memang ada kenaikan sedikit karena disesuaikan dengan harga bahan baku yang mengalami kenaikan.
"Kenaikan harga piala rata-rata berkisar Rp5.000 karena sebagian bahan baku informasinya diperoleh dari luar negeri," ujarnya.
Tentunya, kata dia, hal tersebut wajar terjadi karena nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat juga sedang melemah.
Perajin piala lainnya, Jafar mengaku pesanana piala yang diterima dalam sehari bisa mencapai 50-an piala.
Pemesannya, kata dia, tidak hanya dari masyarakat Kudus, melainkan hingga masyarakat luar daerah, seperti dari Kabupaten Rembang, Jepara, Pati, Blora, Grobogan, dan Demak.
Harga piala, kata dia, antara Rp75.000 hingga Rp1 juta untuk paket, meliputi piala untuk juara satu hingga tiga.
Menurut salah seorang pengrajin piala di Desa Demaan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus Riski Putri Ananda di Kudus, Rabu, pesanan mulai diterima sejak bulan Juli 2018.
Selain menerima pesanan piala untuk keperluan perlombaan pada Hari Kemerdekaan, kata dia, ada pula pesanan emblem dari sekolah tingkat SMA hingga perguruan tinggi yang memesan selendang wisuda.
Banyaknya pesanan piala, kata dia, pengerjaannya terpaksa dikerjakan hingga malam hari untuk memenuhi target waktu pemesan, sedangkan sebelumnya tidak sampai lembur.
Apalagi, kata dia, piala perlombaan mayoritas menginginkan sebelum tanggal 17 Agustus 2018 harus sudah jadi.
Untuk pembuatan piala, kata dia, memang tidak terlalu rumit karena semua bahan telah tersedia, terkecuali bentuk desain dan tulisannya harus dibuat lagi agar sesuai keinginan pemesan.
Harga jual piala, kata dia, untuk paket piala satu hingga tiga dijual Rp60.000 untuk ukuran standar, sedangkan ukuran besar yang dilengkapi dengan kemasan fiber harganya bisa mencapai ratusan ribu disesuaikan dengan ukurannya.
Harga jual piala tersebut, kata dia, memang ada kenaikan sedikit karena disesuaikan dengan harga bahan baku yang mengalami kenaikan.
"Kenaikan harga piala rata-rata berkisar Rp5.000 karena sebagian bahan baku informasinya diperoleh dari luar negeri," ujarnya.
Tentunya, kata dia, hal tersebut wajar terjadi karena nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat juga sedang melemah.
Perajin piala lainnya, Jafar mengaku pesanana piala yang diterima dalam sehari bisa mencapai 50-an piala.
Pemesannya, kata dia, tidak hanya dari masyarakat Kudus, melainkan hingga masyarakat luar daerah, seperti dari Kabupaten Rembang, Jepara, Pati, Blora, Grobogan, dan Demak.
Harga piala, kata dia, antara Rp75.000 hingga Rp1 juta untuk paket, meliputi piala untuk juara satu hingga tiga.