Klaten (Antaranews Jateng) - Musik gamelan berjudul Sekar Tunjung dan Gumolong meramaikan peluncuran Gamelan Plaosan yang dilaksanakan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah di Kelurahan Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.

"Terkait dengan aransemen Gamelan Plaosan ini merupakan ide yang saya peroleh ketika melihat relief yang ada di Candi Plaosan," kata Pengaransemen Gamelan Plaosan Sukisno di sela acara peluncuran di Klaten, Selasa.

Pada peluncuran gamelan tersebut, ia mengatakan, untuk aransemen berjudul Sekar Tunjung dibawakan oleh penabuh yang terdiri atas generasi tua di daerah tersebut.

"Di dunia pedalangan, Sekar Tunjung ini artinya sedang menelungkupkan tangan, sama seperti sedang berdoa. Artinya kami ingin keberlangsungan acara ini bisa ditindaklanjuti oleh semua pihak," katanya.

Arti yang lain, kata dia, adalah gambaran dari kreativitas warga khususnya yang masih tinggal di sekitar situs candi. Ia berharap melalui karya tersebut masyarakat makin sadar akan seni budaya.

Sedangkan aransemen kedua, lanjut dia, dibawakan oleh sekelompok anak muda setempat dengan judul Gumolong yang artinya bersatu.

"Kami ingin menggalakkan kesadaran bahwa gamelan tidak hanya dicintai orang tua tetapi juga anak muda. Oleh karena itu, melalui peluncuran ini kami berupaya mendekatkan seni gamelan kepada anak muda tetapi dengan cara yang berbeda, sesuai dengan karakter mereka," katanya.

Menurut dia, melalui persatuan tersebut akan muncul rasa menghormati dan sopan santun generasi muda terhadap orang tua.

"Atau `mat sinamadan` yang artinya saling menghargai. Tidak ada yang akunya lebih tinggi sehingga karya yang tercipta menjadi harmonisasi yang sangat indah," katanya.

Sementara itu, Kepala BPCB Jateng Sukronedi mengatakan penggalian nilai cagar budaya akan sia-sia jika tidak dapat dikelola untuk menghasilkan manfaat bagi meningkatnya upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya.

? ?"Oleh karena itu, kami merasa perlu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menginspirasi, mendorong, dan memacu semangat menggali nilai-nilai cagar budaya," katanya.

? ?Ia mengatakan nilai-nilai cagar budaya harus diaktualisasikan dengan tujuan bahwa pelestarian cagar budaya tidaklah statis, melainkan dinamis.

? ?"Artinya hasil yang telah diupayakan, misalnya melalui pemugaran dan pemeliharaan dapat ditindaklanjuti dengan pemanfaatan yang berdampak langsung bagi meningkatnya kesejahteraan masyarakat," katanya.
   

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024