Musisi dan seniman ternama berkolaborasi bawakan musik spiritual

Selasa, 14 Agustus 2018 8:33 WIB

Denpasar (Antaranews Jateng) - Sejumlah musisi dan seniman ternama dari Bali dan nasional berkolaborasi membawakan berbagai garapan musik bernuansa spiritual dalam kegiatan bertajuk "Sacred Rhythm: Reborn Unison".

"Ini merupakan pra-event yang sifatnya inisiasi, kami mengawali kegiatan yang direncanakan puncaknya pada 2020. Sebagai suatu awal, kita perlu mulai dari musik spiritual," kata Dr Nyoman Astita, selaku artistic music director Sacred Rhythm: Reborn Unison, di Denpasar, Senin.

Musisi pengisi acara yang dihelat di Griya Santrian, Denpasar pada Senin (13/8) ini adalah Ida Wayan Oka Granoka yang membawakan Chanting, I Gusti Putu Sudartha (dalang) yang menampilkan kidung dengan dipadukan gamelan Bali, Boo-Boo Sianturi dengan membawakan gitar klasik, dan musik Kotekan yang merupakan kolaborasi I Nyoman Astita, Komang Aditya Permana dan Gado-Gado Ensambel.

"Seperti kita ketahui, Pak Oka Granoka ini sangat getol mempertahankan nilai-nilai kehidupan spiritual dan keseharian masyarakat Bali dalam kesenian," ucap Astita.

Sedangkan I Gusti Putu Sudartha, menampilkan kidung Hredaya yakni merupakan nyanyian suci yang biasanya digunakan untuk pengiring kegiatan ritual, namun untuk pementasan ini dipadukan apik dengan gamelan.

Sementara Boo-Boo Sianturi yang memainkan gitar, yang berduet dengan musisi Barat, sekaligus menunjukkan bagaimana musik klasik Barat itu bertemu.

Untuk Kotekan, kata Astita, dalam musik Bali merupakan perpaduan dua bagian musik menjadi satu harmoni. Astita sendiri meniup seruling Bali, sedangkan Komang Aditya memegang selonding.

"Pada prinsipnya, kegiatan kali ini untuk menggalang kebersamaan, tidak ada superior, namun membangun kesetaraan dalam bermusik," ucap Astita.

Serrano Sianturi selaku Chairman Sacred Bridge Foundation menambahkan, dengan kegiatan "Sacred Rhythm: Reborn Unison" itu pihaknya ingin meniadakan sekat-sekat antara bidang seni , ilmu pengetahuan, dan spiritual.

"Sesungguhnya ketiga bidang itu saling terkait, namun justru gejalanya akhir-akhir ini cenderung ingin berjalan sendiri-sendiri. Padahal, jika dilihat fakta-fakta dari ratusan tahun, ketiganya bergerak bersama," ujar pria yang akrab dipanggil Rano itu.

Munculnya persoalan-persoalan abad 21 dikarenakan kian menjauhnya jarak antara manusia dengan kenuranian (spiritualitas) dan ilmu pengetahuan. Kesenian sebagai manifestasi dari keduanya juga ikut menjauh, sedangkan idealnya, ketiga unsur ini seharusnya tidaklah saling menjauh, melainkan bergerak bersama dan dalam satu langkah yang sama.

Menurutnya, kegiatan "Sacred Rhythm" sudah dimulai sejak tahun 1999. Kegiatan musik ini tidak hanya telah digelar di Bali dan berbagai wilayah Nusantara, bahkan hingga di luar negeri.

Bahkan untuk di Kyoto, Jepang, sempat dilaksanakan kegiatan beberapa kali dengan mengambil tema yang berbeda-beda dan telah menjadi salah satu agenda kebudayaan di Kyoto.

Musik "Sacred Rhythm" juga pernah digunakan sebagai terapi pada korban tsunami di Aceh karena musik juga menjadi sarana "healing" atau pengobatan. (Editor : Monalisa).

Pewarta : Ni Luh Rhismawati
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Pj. Wali Kota Tegal ajak warga bangun kreativitas dan inovasi

1 jam lalu

Harga bawang merah dan putih di Boyolali bertahan tinggi

7 jam lalu

BPJS Kesehatan dan Pemkab Demak bersinergi tagih iuran badan usaha

9 jam lalu

Mendag sebut harga beras dan bawang merah mulai normal

13 jam lalu

Pemkab Batang selenggarakan pengobatan telinga dan mata gratis

13 jam lalu
Terpopuler

Kalangan akademisi ramaikan Pilkada Surakarta

PERISTIWA - 25 April 2024 15:48 Wib

Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu

PERISTIWA - 26 April 2024 13:27 Wib

Nyalanesia gandeng sejumlah pemda beri pendampingan literasi sekolah

PERISTIWA - 27 April 2024 17:07 Wib

PDAM Kota Magelang berikan subsidi masyarakat berpenghasilan rendah

PERISTIWA - 25 April 2024 15:49 Wib

Kemenag Surakarta: Lansia jadi prioritas petugas haji

PERISTIWA - 13 jam lalu