Purwokerto (Antaranews Jateng) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat Kabupaten Banyumas dan Purbalingga untuk menggunakan "Bus Rapid Transit" (BRT) Trans Jateng guna mengurangi kecelakaan.
"Ini bagian bagaimana infrastruktur perhubungan kita baik, jalan sudah baik, `double track` kereta api sudah jalan, bandara kita perbaiki," katanya kepada wartawan usai meluncurkan BRT Trans Jateng Koridor 1 Purwokerto-Purbalingga di Terminal Bus Bulupitu, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan saat sekarang, pihaknya bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan berupaya memfasilitasi moda transportasi massal antarkota bagi daerah yang membutuhkan, salah satunya untuk mengurangi kecelakaan.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya telah melakukan uji coba BRT Trans Jateng di Semarang Raya dan sekarang di Banyumas karena pertumbuhan di wilayah tersebut pesat sekali.
Bahkan, kata dia, Direktur Jenderal Perhubungan Darat siap membantu jika Jawa Tengah masih membutuhkan moda transportasi massal tersebut.
"Mudah-mudahan ini membantu kelancaran transportasi di sekitar Banyumas Raya. Nanti kita harapkan bisa muncul koridor 2, 3, 4, dan seterusnya," kata Gubernur.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan pihaknya saat sekarang sedang melakukan pengadaan sekitar 280 unit BRT untuk seluruh Indonesia.
"Tahun depan, ada 400-an lagi. Memang, pemerintah pusat mendorong kota-kota besar terutama yang sudah terhubungkan, aglomerasi itu untuk pelayanan angkutan umumnya kita perbaiki," katanya.
Menurut dia, hal itu untuk mengurangi angka kecelakaan dan menyangkut tugas pemerintah untuk melayani masyarakat.
BRT Trans Jateng Koridor 1 Purwokerto-Purbalingga rencananya akan dilayani oleh 14 armada namun saat peluncuran, baru delapan unit yang siap beroperasi, sedangkan sisanya dioperasikan mulai bulan September.
Tarif moda transportasi massal ini sebesar Rp4.000 per orang, khusus untuk pelajar, buruh, dan veteran hanya sebesar Rp2.000 per orang.
"Ini bagian bagaimana infrastruktur perhubungan kita baik, jalan sudah baik, `double track` kereta api sudah jalan, bandara kita perbaiki," katanya kepada wartawan usai meluncurkan BRT Trans Jateng Koridor 1 Purwokerto-Purbalingga di Terminal Bus Bulupitu, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan saat sekarang, pihaknya bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan berupaya memfasilitasi moda transportasi massal antarkota bagi daerah yang membutuhkan, salah satunya untuk mengurangi kecelakaan.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya telah melakukan uji coba BRT Trans Jateng di Semarang Raya dan sekarang di Banyumas karena pertumbuhan di wilayah tersebut pesat sekali.
Bahkan, kata dia, Direktur Jenderal Perhubungan Darat siap membantu jika Jawa Tengah masih membutuhkan moda transportasi massal tersebut.
"Mudah-mudahan ini membantu kelancaran transportasi di sekitar Banyumas Raya. Nanti kita harapkan bisa muncul koridor 2, 3, 4, dan seterusnya," kata Gubernur.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan pihaknya saat sekarang sedang melakukan pengadaan sekitar 280 unit BRT untuk seluruh Indonesia.
"Tahun depan, ada 400-an lagi. Memang, pemerintah pusat mendorong kota-kota besar terutama yang sudah terhubungkan, aglomerasi itu untuk pelayanan angkutan umumnya kita perbaiki," katanya.
Menurut dia, hal itu untuk mengurangi angka kecelakaan dan menyangkut tugas pemerintah untuk melayani masyarakat.
BRT Trans Jateng Koridor 1 Purwokerto-Purbalingga rencananya akan dilayani oleh 14 armada namun saat peluncuran, baru delapan unit yang siap beroperasi, sedangkan sisanya dioperasikan mulai bulan September.
Tarif moda transportasi massal ini sebesar Rp4.000 per orang, khusus untuk pelajar, buruh, dan veteran hanya sebesar Rp2.000 per orang.