Solo (Antaranews Jateng) - PT Bank Bukopin Tbk siap menyalurkan sebanyak 100.000 Kartu Debit Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) hingga akhir tahun ini seiring dengan program pemerintah memperkenalkan kartu tersebut kepada masyarakat.
"100.000 kartu ini pembagian yang kami lakukan pada tahap pertama," kata Direktur Konsumer PT Bank Bukopin Tbk Rivan Purwantono di Solo, Minggu.
Ia mengatakan pembagian tersebut harus selesai dilakukan pada tahun ini seiring dengan sosialisasi yang dilakukan oleh Bukopin ke berbagai kota di Indonesia.
Selanjutnya, hingga tahun 2019 pihaknya menargetkan sebanyak 250.000 kartu sudah tersebar kepada para nasabah. Menurut dia, angka tersebut masih jauh dari kartu eksisting saat ini yang jumlahnya sekitar 1.000.000 kartu.
"Tetapi kan kami harus 'clean up' data dulu termasuk tingkat utilisasi si nasabah seberapa tinggi. Paling tidak hingga tahun 2022 seharusnya sekitar 50 persen dari seluruh kartu eksisting ditambah pertumbuhannya hingga tahun tersebut sudah dapat terbagi.
"Paling tidak sekitar 500.000 kartu di tahun 2022 sudah terbagi ke nasabah," katanya.
Adapun, dikatakannya, berdasarkan data hingga saat ini ada sekitar 5 juta nasabah Bukopin di seluruh Indonesia. Dari total tersebut sekitar 1.300.000 merupakan nasabah tabungan.
"Tetapi kan tidak semuanya menggunakan kartu," katanya.
Sementara itu, pihaknya menyambut baik penerapan kartu tersebut mengingat hingga saat ini ada dua prinsipal yang beredar di dalam negeri tetapi bukan milik Indonesia.
"Ini merupakan salah satu program pemerintah yang sangat baik, bahwa dengan GPN ini kartu betul-betul jadi satu. Pada prinsipnya Bank Indonesia menciptakan kebersamaan melalui GPN ini," katanya.
Ia juga menilai nantinya akan ada efisiensi mengingat selama ini pada satu lokasi ada sekitar lima ATM. Padahal masih ada lokasi lain yang sebetulnya memerlukan keberadaan mesin ATM tetapi tidak ada.
"Kebijakan ini bagus, kartu digunakan dengan standarisasi harga yang sama, utilisasi yang optimal, seluruh masyarakat bisa menikmati ATM karena sebaran lebih merata," katanya.
"100.000 kartu ini pembagian yang kami lakukan pada tahap pertama," kata Direktur Konsumer PT Bank Bukopin Tbk Rivan Purwantono di Solo, Minggu.
Ia mengatakan pembagian tersebut harus selesai dilakukan pada tahun ini seiring dengan sosialisasi yang dilakukan oleh Bukopin ke berbagai kota di Indonesia.
Selanjutnya, hingga tahun 2019 pihaknya menargetkan sebanyak 250.000 kartu sudah tersebar kepada para nasabah. Menurut dia, angka tersebut masih jauh dari kartu eksisting saat ini yang jumlahnya sekitar 1.000.000 kartu.
"Tetapi kan kami harus 'clean up' data dulu termasuk tingkat utilisasi si nasabah seberapa tinggi. Paling tidak hingga tahun 2022 seharusnya sekitar 50 persen dari seluruh kartu eksisting ditambah pertumbuhannya hingga tahun tersebut sudah dapat terbagi.
"Paling tidak sekitar 500.000 kartu di tahun 2022 sudah terbagi ke nasabah," katanya.
Adapun, dikatakannya, berdasarkan data hingga saat ini ada sekitar 5 juta nasabah Bukopin di seluruh Indonesia. Dari total tersebut sekitar 1.300.000 merupakan nasabah tabungan.
"Tetapi kan tidak semuanya menggunakan kartu," katanya.
Sementara itu, pihaknya menyambut baik penerapan kartu tersebut mengingat hingga saat ini ada dua prinsipal yang beredar di dalam negeri tetapi bukan milik Indonesia.
"Ini merupakan salah satu program pemerintah yang sangat baik, bahwa dengan GPN ini kartu betul-betul jadi satu. Pada prinsipnya Bank Indonesia menciptakan kebersamaan melalui GPN ini," katanya.
Ia juga menilai nantinya akan ada efisiensi mengingat selama ini pada satu lokasi ada sekitar lima ATM. Padahal masih ada lokasi lain yang sebetulnya memerlukan keberadaan mesin ATM tetapi tidak ada.
"Kebijakan ini bagus, kartu digunakan dengan standarisasi harga yang sama, utilisasi yang optimal, seluruh masyarakat bisa menikmati ATM karena sebaran lebih merata," katanya.