Kudus (Antaranews Jateng) - Harga jual daging ayam potong di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada pekan ini dijual dengan harga tinggi karena per kilogram dijual dengan harga Rp39.000 per kilogramnya, sedangkan dalam kondisi normal per kilogramnya hanya berkisar Rp32.000.
"Sebelumnya harga jual daging ayam potong sempat turun menjadi Rp38.000 per kilogram, namun hari ini (12/8) kembali naik menjadi Rp39.000/kg dan ada yang dijual Rp40.000/kg," kata salah seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Baru Kudus Nia Kusminati di Kudus, Minggu.
Meskipun ada penurunan harga jual, kata dia, transaksi penjualan memang agak lesu karena penjualan daging ayam saat ini cenderung lesu.
Ia menduga bukan karena faktor harga daging ayam yang naik, melainkan karena daya beli masyarakat tengah menurun.
Sejumlah pedagang daging ayam potong, kata dia, mengakui hal serupa, transaksi penjualannya memang agak lesu karena saat harga jual menurun transaksi penjualan juga lesu.
Dalam sehari, kata dia, dirinya bisa menghabiskan ayam hingga belasan ekor karena ayam yang dijual selalu baru dan tidak mau menjual daging ayam yang sudah dimasukkan ke dalam pendingin.
Harga jual daging ayam saat ini, kata dia, tergolong mahal karena sebelumnya hanya berkisar Rp32.000/kg.
Beberapa peternak ayam potong yang diwawancarai sebelumnya, kenaikan harga daging ayam diduga karena faktor produktivitas dalam pembesaran ayam semakin menurun.
Hal itu, lantaran adanya larangan penggunaan AGP (Antibiotik Growth Promoter) pada pakan ternak sehingga tingkat produksi ayam potong menurun.
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga diduga turut mempengaruhi harga jual pakan ayam ternak karena bahan bakunya merupakan bahan impor.
Sutini, pedagang sembako di Pasar Baru menjelaskan bahwa untuk saat ini harga jual telur sudah turun menjadi Rp21.000 per kilogram, setelah sebelumnya sempat naik hingga Rp26.000/kg.
Sebelumnya, kata dia, harga jual di pasaran berkisar Rp20.000/kg, namun sejak ada pelemahan nilai tukar rupiah harga jualnya cenderung berfluktuasi.
"Hari ini memang dijual Rp21.000/kg, namun keesokan hari bisa naik lagi atau justru turun," ujarnya.
Untuk harga kebutuhan pokok lainnya, kata dia, cenderung stabil, seperti harga cabai merah keriting dijual Rp16.000/kg, cabai rawit hijau Rp35.000/kg, cabai setan Rp35.000/kg, harga bawang merah dijual Rp20.000/kg dan bawang putih sebesar Rp22.000/kg.
Sementara harga jual gula pasir, akta dia, pekan ini turun menjadi Rp10.500/kg, setelah sebelumnya sempat dijual Rp11.000/kg.
"Sebelumnya harga jual daging ayam potong sempat turun menjadi Rp38.000 per kilogram, namun hari ini (12/8) kembali naik menjadi Rp39.000/kg dan ada yang dijual Rp40.000/kg," kata salah seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Baru Kudus Nia Kusminati di Kudus, Minggu.
Meskipun ada penurunan harga jual, kata dia, transaksi penjualan memang agak lesu karena penjualan daging ayam saat ini cenderung lesu.
Ia menduga bukan karena faktor harga daging ayam yang naik, melainkan karena daya beli masyarakat tengah menurun.
Sejumlah pedagang daging ayam potong, kata dia, mengakui hal serupa, transaksi penjualannya memang agak lesu karena saat harga jual menurun transaksi penjualan juga lesu.
Dalam sehari, kata dia, dirinya bisa menghabiskan ayam hingga belasan ekor karena ayam yang dijual selalu baru dan tidak mau menjual daging ayam yang sudah dimasukkan ke dalam pendingin.
Harga jual daging ayam saat ini, kata dia, tergolong mahal karena sebelumnya hanya berkisar Rp32.000/kg.
Beberapa peternak ayam potong yang diwawancarai sebelumnya, kenaikan harga daging ayam diduga karena faktor produktivitas dalam pembesaran ayam semakin menurun.
Hal itu, lantaran adanya larangan penggunaan AGP (Antibiotik Growth Promoter) pada pakan ternak sehingga tingkat produksi ayam potong menurun.
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga diduga turut mempengaruhi harga jual pakan ayam ternak karena bahan bakunya merupakan bahan impor.
Sutini, pedagang sembako di Pasar Baru menjelaskan bahwa untuk saat ini harga jual telur sudah turun menjadi Rp21.000 per kilogram, setelah sebelumnya sempat naik hingga Rp26.000/kg.
Sebelumnya, kata dia, harga jual di pasaran berkisar Rp20.000/kg, namun sejak ada pelemahan nilai tukar rupiah harga jualnya cenderung berfluktuasi.
"Hari ini memang dijual Rp21.000/kg, namun keesokan hari bisa naik lagi atau justru turun," ujarnya.
Untuk harga kebutuhan pokok lainnya, kata dia, cenderung stabil, seperti harga cabai merah keriting dijual Rp16.000/kg, cabai rawit hijau Rp35.000/kg, cabai setan Rp35.000/kg, harga bawang merah dijual Rp20.000/kg dan bawang putih sebesar Rp22.000/kg.
Sementara harga jual gula pasir, akta dia, pekan ini turun menjadi Rp10.500/kg, setelah sebelumnya sempat dijual Rp11.000/kg.