Semarang (Antaranews Jateng) - Sebanyak 120 motor custom garapan "builder" dari berbagai daerah di Jawa Tengah meramaikan "Suryanation Motorland 2018" yang berlangsung di area Pusat Pendidikan Penerbang TNI Angkatan Darat (Penerbad) Semarang.
     
"Ini merupakan seri keempat Suryanation Motorland 2018, setelah Palembang, Medan, dan Tangerang Selatan. Kami senang bisa hadir kembali di Semarang," kata Suryanation Motorland Committee Risky Dwianto di Semarang, Sabtu.
     
Seperti even Suryanation Motorland sebelumnya, kata dia, pada tahun keempat ini juga akan dihadirkan beragam konten menarik, seperti "custom bike contest" dengan beberapa kategori dan kelas kompetisi.
     
Untuk kelas di bawah 250 cc, ada kategori Chopper/Bobber, Scrambler/Tracker, Cafe Racer, Street Cub/Choppy Cup, Sport FFA, sementara kelas di atas 250 CC menghadirkan kategori Chopper/Bobber dan Scrambler/Tracker.
     
"Di Special Class, ada lebih banyak, seperti Free for All, Classic Scooter, Matic Custom, Classic Bike, dan Collaboration Concept. Nantinya, akan dipilih delapan 'best of the best' dari setiap kota," katanya.
     
Penilaian akan dilakukan oleh tim juri berpengalaman, yakni Lulut Wahyudi (Retro Classic Cycle Yogyakarta), Bimo Hendrawan (Bimo Custombikes Jakarta), dan Indra Pranajaya (Razzle Dazzle Chopper Works Bandung).
     
"Mereka akan memilih satu motor dari Kota Semarang untuk menjadi yang terbaik dan bertanding di acara Grand Battle Suryanation Motorland. Juara-juara dari berbagai daerah akan bertemu," katanya.
     
Tak hanya itu, lanjut dia, pengunjung juga bisa menikmati berbagai keseruan, seeperti Rolling Thunder, atraksi freestyle, hingga menyaksikan beragam motor custom yang dipamerkan di pergelaran itu.
     
Sesuai dengan tema even Suryanation Motorland tahun ini, yakni "Live to Inspire", Rizky mengatakan kehadiran para "builder" berkompetisi diharapkan bisa saling memberikan inspirasi untuk berprestasi.
     
"Dengan kehadiran para 'builder' yang berkompetisi bisa saling memberikan inspirasi agar meraih prestasi besar, seperti pemenang gelaran tahun lalu yang bisa ikut ke Motor Bike Expo di Verona, Italia," katanya.
     
Sementara itu, Ferry Ariawan yang juga Suryanation Motorland Committee menjelaskan even motor custom Suryanation Motorland sudah digelar sejak 2015 dan merupakan even keempat pada tahun ini.
     
"Suryanation Motorland ini merupakan wujud konsistensi Suryanation terhadap kompetisi roda dua, khususnya custom. 'Impact'-nya, memberikan edukasi sehingga di kota-kota kecil tumbuh komunitas roda dua," katanya.
     
Dengan berkompetisi, kata dia, para "builder" di kota-kota yang sudah kuat bisa menginspirasi kota-kota kecil di sekitarnya untuk mengembangkan dunia motor custom yang tentunya harus lebih baik dari tahun ke tahun.
     
"Bagaimana temen-teman 'builder' yang baru atau baru memulai bisa menjadi profesional. Tidak hanya bicara nasional, namun kesempatan bagi 'builder' untuk berkembang di ajang internasional," katanya.
     
Lulut Wahyudi sebagai salah satu juri menambahkan ada beberapa indikator yang dijadikannya sebagai penilaian motor custom, antara lain aspek "safety" (keamanan) dan inovasi baru yang diciptakan "builder".
     
"Pertama, tentu aspek 'safety'. Kemudian, temuan atau inovasi baru di motor custom yang digarap. Saya harus menghargai adanya inovasi atau temuan baru dari temen-temen 'builder'," katanya.
     
Pada ajang itu, dipamerkan pula Iconic Bike Suryanation 2018 garapan Lufti Ardika (pemenang The Greatest Bike Suryanation Motorland 2017) dan Andhika Pratama dari Kromworks berbasis Harley Davidson Flathead buatan 1947. 
 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024