Rembang (Antaranews Jateng) - Politikus PDI Perjuangan yang juga menjabat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Joko Widodo dan Kiai Haji Ma`ruf Amin merupakan pasangan calon presiden - wakil presiden yang cocok.

"Ketika situasi eksternal sosial kapitalisasi agama dalam politik tinggi, maka saya kira butuh tokoh-tokoh yang punya kapasitas agama yang tinggi sehingga bangsa ini menjadi baik. Sudah cocok, cocok saja kalau saya," kata Ganjar di sela bersilaturahim di kediaman KH Mustofa Bisri (Gus Mus) di Kabupaten Rembang, Kamis petang.

Melihat peluang pasangan Jokowi-Ma`ruf pada Pilpres 2019, Ganjar menyebutkan masyarakat Jawa Tengah melihat dua hal yakni pengalaman Jokowi sebagai petahana yang melakukan hal-hal konkret.

"Pada sisi lain adalah budaya paternalis yakni ketaatan kepada ulama dan orang tua, maka Pak Ma`ruf pas dan urusan keagamaan sosial pasti Pak Ma`ruf tahu," ujarnya.

Menurut Ganjar, pasangan Jokowi-Ma`ruf akan berbagi tugas dalam menjalankan tugas memimpin bangsa Indonesia.

"Pak Ma`ruf kalau ngomong tenang menyejukkan, `ndalil wes ra ono sing ngalahke` saya kira, maka sisi-sisi yang akan dipakai dalam sebuah diksi-diksi politik yang berbau agama, pasti nanti Pak Ma`ruf akan sangat dengan mudah menjelaskan soal itu," katanya.

Menanggapi Mahfud MD yang batal dipilih Jokowi menjadi calon wakil presiden, Ganjar menduga sosok yang bersangkutan akan mendapat kepercayaan mengembang tugas oleh orang nomor satu di Indonesia.

"Tapi orang seperti beliau, dugaan saya pasti akan dipakai, (Mahfud MD) itu orang langka. Posisi yang pas untuk Mahfud MD banyak, dalam kenegaraan beliau di banyak sisi masih bisa, pada fungsi-fungsi pembantu presiden juga oke," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengungkapkan bahwa Gus Mus kaget mengetahui penetapan KH Ma`ruf Amin sebagai cawapres mendampingi Capres Jokowi.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024