Di Korsel ada "sasaeng"? yang juga penggemar K-pop

Minggu, 5 Agustus 2018 10:20 WIB

Ilustrasi (Pixabay)

Jakarta (Antaranews Jateng) - Di Korea Selatan, ada istilah "sasaeng", penggemar yang melanggar batas sampai mengganggu kehidupan pribadi sang idola bahkan membuatnya merasa terancam.

"Orang-orang, terutama remaja, di Korea tak punya banyak kesempatan untuk menikmati aktivitas budaya, yang saya percaya jadi satu dari faktor krusial yang melahirkan banyak 'sasaeng'," kata profesor psikologi di Seoul National University, Kwam Keum-joo pada Korea Times.

"Sasaeng" dalam bahasa Korea punya arti kehidupan pribadi, tapi dalam kasus ini diartikan sebagai penggemar obsesif.

"Dulu, mereka hanya menonton televisi dan mendengarkan K-pop, bukan menikmati sejumlah hobi seperti bermain alat musik dan berolahraga. Mereka tidak menikmati aktivitas selain 'fangirling' atau 'fanboying', itulah mengapa mereka terobsesi dengan satu-satunya hobi sampai ke titik yang bisa mengganggu si bintang."

Kwak mengatakan media juga punya tanggungjawab atas fenomena ini, sebab media terlalu fokus pada hallyu dan K-pop akhir-akhir ini, membuat orang tidak bisa mengapresiasi keberagaman.

"Hallyu adalah kebanggaan nasional yang ditekankan saat ini, seperti yang dibuktikan oleh grup BTS, tapi itu juga membuat 'sasaeng' dan obsesi merajalela, yang menurut saya adalah efek negatif dari demam K-pop."

Sebagian "sasaeng" mengejar sang bintang seharian, sebagian menunggu di depan rumahnya. Para penggemar ini telah membuat para bintang terusik sejak 1990-an, ketika grup idola seperti H.O.T. mulai tenar di Korea.

Kwak menjelaskan perilaku sasaeng lebih condong pada usaha ingin memperlihatkan diri pada sang idola ketimbang delusi.

Ada satu kejadian ketika seorang penggemar berhasil menyusup ke kediaman grup TVXQ dan berfoto di sana, yang kemudian dikirimkan kepada grup itu.

Jackson Wang dari grup K-pop GOT7 bahkan sempat mengalami kecelakaan mobil pada 2016 karena dikejar taksi yang dinaiki "sasaeng".

"Bahkan di antara para penggemar, ada kompetisi untuk tambil mencolok dan mendapat perhatian dari bintang," kata Kwak. "Mereka ingin pamer bahwa mereka 'berbeda'."

Meski mereka berhasil mengumpulkan informasi pribadi mengenai sang idola dengan cara apa pun, mereka tetap merahasiakannya. Sebab, karir orang yang mereka cintai bisa hancur bila informasi itu dibocorkan. Selain itu, mereka juga enggan berbagi informasi karena yang mereka incar adalah keeksklusifan.

Para agensi manajemen juga kerap khawatir bila "sasaeng" membocorkan hal-hal sensitif mengenai pesohor. Namun, karena "sasaeng" juga dianggap bagian dari penggemar, jika agensi salah merespons, penggemar juga berkurang.

Tindakan hukum tidak dianggap sebagai solusi terbaik. Menguntit, salah satu hal yang sering dilakukan "sasaeng", dianggap sebagai pelanggaran kecil di Korea, dendanya hanya 100.000 won (Rp1,2 juta).

"Kini, selebritas harus lebih tegas," kata Kwak. "Mereka tidak boleh menerima apa pun yang diberi penggemar, entah itu kado atau perhatian, tapi memberi panduan pembatasan resmi."

"Para bintang harus angkat suara bila mereka ingin ada perubahan. Butuh keberanian dan mungkin ini memang akan membuat sebagian penggemar marah. Tapi tetap saja mereka harus lebih tegas dan memperjelas pada penggemar mana yang boleh dan mana yang dilarang."

Pewarta : Nanien Yuniar
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Sesama kelompok WNI tawuran di Korsel akibatkan satu orang tewas

30 April 2024 16:34 Wib

Secara statistik, pantaskah Indonesia menang atas Korsel?

26 April 2024 8:10 Wib

Jateng-Korsel tingkatkan kerja sama, siapkan 1.000 beasiswa

03 November 2023 22:51 Wib

Pemkot Semarang lanjutkan kerja sama pengelolaan air bersih dengan Korsel

18 October 2023 9:35 Wib

Timnas Indonesia U-17 takluk 0-1 dari Korsel

30 August 2023 22:24 Wib
Terpopuler

RTMM-SPSI ajak pekerja informal ikut jaminan sosial ketenagakerjaan

PERISTIWA - 04 May 2024 6:23 Wib

Dadang Somantri berharap pekerja kompeten dan terampil

PERISTIWA - 02 May 2024 8:39 Wib

Pemkot Pekalongan lakukan pelatihan olah limbah organik jadi pupuk

PERISTIWA - 07 May 2024 8:23 Wib

ANTARA Biro Jateng lepas mahasiswa magang Polines

PERISTIWA - 04 May 2024 6:37 Wib

BPJS Kesehatan Purwokerto dan mitra RS pastikan prosedur pelayanan

PERISTIWA - 02 May 2024 9:05 Wib