Boyolali (Antaranews Jateng) - Ribuan warga di Lereng Gunung Merbabu ikut memeriahkan festival "Tungguk Tembakau" atau mengawali masa panen tembakau di Desa Senden Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali Jawa Temgah, Kamis.
Pada ritual masa panen tembakau di Desa Senden tersebut terlihat sangat meriah berbagai ornamen tradisional seperti umbul-umbul menambah semarak suasana jalur pedesaan yang kanan kirinya ditumbuhi oleh tanaman tembakau.
Ribuan warga yang hadir ke lokasi Desa Senden mengikuti dan menyaksikan ritual petik daun tembakau dalam rangkaian Festival Tungguk Tembakau tahun ini.
Warga pada upacara ritual diawali dengan berdoa bersama di makam Syeh Kerto Muhamad yang menjadi titik awal lokasi. Dan, dua gunungan yakni khusus daun tembakau dan hasil bumi seperti sayur sayuran ikut menghiasi festival yang digelar setiap tahun masa panen tembakau itu.
Acara yang dihadiri oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tersebut, juga ikut memetik daun tembakau segar pada hamparan tanaman tembakau yang menjadi kebanggaan petani setempat. Dan, kemudian kedua gunungan ritual diarak menuju panggung utama untuk diperebutkan oleh warga.
Bahkan, acara ritual festival Tunggak Tembakau tersebut juga dimeriahkan berbagai tarian tradisional untuk mengiringi gunungan saat kirab hingga sejauh sekitar 2,5 kilometer keliling desa.
"Hal ini, sebagai wujud rasa syukur atas dimulainya panen tembakau yang menjadi bahan baku rokok dan berbagai bahan kimia ini," kata Tumar salah satu petani tembakau asal Selo Boyolali.
Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, tradisi warga setempat tersebut sebagai bentuk wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil daun tembakau yang berkualitas di kawasan Lerang Merbabu ini.
Menurut Ganjar Pranowo warga selain menyampaikan wujud syukur kepada Tuhan, di sisi lain ada kultural membuat tradisi yang selalu dipelihara hingga sekarang.
"Saya berharap akan memberikan panen dan harga yang bagus, serta warga makin sejahtera," kata Ganjar.
Menurut dia, jika melihat kondisi cuaca akhir-akhir ini yang cukup bagus, harga tembakau tentunya turut mengalami kenaikan hingga mencapai Rp8.000 hingga Rp9.000 per kilogram .
Menyinggung soal potensi wisata Desa Senden, Ganjar mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selalu mendorong untuk membuat destinasi menarik sehingga orang mau datang ke desa wisata.
"Berbicara keindahan alam, tidak ada duanya di sini. Saya menghadap ke depan ada Gunung Merapi, menengok sedikit sudah Merbabu, di sebelah timur ada Lawu," kata Ganjar kagum soal keindahan pemandangan di Selo.
Pada ritual masa panen tembakau di Desa Senden tersebut terlihat sangat meriah berbagai ornamen tradisional seperti umbul-umbul menambah semarak suasana jalur pedesaan yang kanan kirinya ditumbuhi oleh tanaman tembakau.
Ribuan warga yang hadir ke lokasi Desa Senden mengikuti dan menyaksikan ritual petik daun tembakau dalam rangkaian Festival Tungguk Tembakau tahun ini.
Warga pada upacara ritual diawali dengan berdoa bersama di makam Syeh Kerto Muhamad yang menjadi titik awal lokasi. Dan, dua gunungan yakni khusus daun tembakau dan hasil bumi seperti sayur sayuran ikut menghiasi festival yang digelar setiap tahun masa panen tembakau itu.
Acara yang dihadiri oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tersebut, juga ikut memetik daun tembakau segar pada hamparan tanaman tembakau yang menjadi kebanggaan petani setempat. Dan, kemudian kedua gunungan ritual diarak menuju panggung utama untuk diperebutkan oleh warga.
Bahkan, acara ritual festival Tunggak Tembakau tersebut juga dimeriahkan berbagai tarian tradisional untuk mengiringi gunungan saat kirab hingga sejauh sekitar 2,5 kilometer keliling desa.
"Hal ini, sebagai wujud rasa syukur atas dimulainya panen tembakau yang menjadi bahan baku rokok dan berbagai bahan kimia ini," kata Tumar salah satu petani tembakau asal Selo Boyolali.
Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, tradisi warga setempat tersebut sebagai bentuk wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil daun tembakau yang berkualitas di kawasan Lerang Merbabu ini.
Menurut Ganjar Pranowo warga selain menyampaikan wujud syukur kepada Tuhan, di sisi lain ada kultural membuat tradisi yang selalu dipelihara hingga sekarang.
"Saya berharap akan memberikan panen dan harga yang bagus, serta warga makin sejahtera," kata Ganjar.
Menurut dia, jika melihat kondisi cuaca akhir-akhir ini yang cukup bagus, harga tembakau tentunya turut mengalami kenaikan hingga mencapai Rp8.000 hingga Rp9.000 per kilogram .
Menyinggung soal potensi wisata Desa Senden, Ganjar mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selalu mendorong untuk membuat destinasi menarik sehingga orang mau datang ke desa wisata.
"Berbicara keindahan alam, tidak ada duanya di sini. Saya menghadap ke depan ada Gunung Merapi, menengok sedikit sudah Merbabu, di sebelah timur ada Lawu," kata Ganjar kagum soal keindahan pemandangan di Selo.