Boyolali (Antaranews Jateng) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkomitmen melindungi dan membela berbagai kepentingan dari petani tembakau di sejumlah daerah.
    
"Saya selalu berada di barsisan paling depan membela petani tembakau, mohon maaf bukan cerita soal isu kesehatannya, tapi ada sebuah tradisi panjang, kultural, ekonomi, dan banyak hal yang terkait dengan tembakau," kata Ganjar usai membuka Ritual Tungguk Tembakau di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Kamis.

     Ganjar mengaku telah berbicara dengan Menteri Perdagangan, Menteri Perekonomian, bahkan Presiden Joko Widodo agar pemerintah melakukan pembatasan impor tembakau sebagai upaya nyata melindungi petani tembakau.

     "Rumusnya sederhana, memang kebutuhan tembakau nasional kurang, tapi kalaulah diperlukan belilah tembakau lokal, sisanya silakan beli (impor)," ujarnya.

     Dengan demikian, kata Ganjar, petani tembakau bisa berkomproni dan harga tembakau di kalangan petani lokal bisa tetap terjaga.

    Terkait dengan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Tembakau yang nuansa politiknya cukup tinggi, Ganjar meminta agar hal itu terus berproses.

     "Titip saja kepada para pengambil keputusan disana, lindungi tembakau tanah air, kualitas tembakau dalam negeri bagus," katanya.

     Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengapresiasi Ritual Tungguk Tembakau yang dilakukan secara rutin oleh para petani tembakau di lereng Gunung Merapi.

     Menurut Ganjar, Ritual Tungguk Tembakau sebagai salah satu cara masyarakat setempat menghormati dan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

     "Potensi wisata Tungguk Tembakau ini dashyat, tinggal dikelola agar menjadi destinasi wisata yang menarik," ujarnya.

     Pada Ritual Tungguk Tembakau, Ganjar mengawali panen dengan memetik 12 daun tembakau diiringi doa-doa dari sesepuh desa.

     Dengan latar belakang Gunung Merbabu, Ganjar yang dijuluki Senopati Tembakau itu tampak semangat memetik lembar demi lembar daun pada hamparan tanaman tembakau.

     Sebelumnya, Ganjar juga didaulat memotong tumpeng besar sebagai tanda syukur atas berkah Yang Maha Kuasa.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025