Semarang (Antaranews Jateng) - Proyek pembangunan jalur Semarang Outer Ringroad (SORR) masih dalam persiapan lahan, termasuk rencana pelebaran Jalan Meteseh Semarang sebagai bagian dari proyek tersebut.

"Pelebaran Jalan Meteseh merupakan bagian pembangunan SORR segmen tujuh (Genuk-Meteseh)," kata Kepala Bidang Rekayasa Teknis Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang Suparjiyatno di Semarang, Rabu.

Ia menyebutkan Jalan Meteseh akan dilebarkan sekitar 30 meter yang sekarang ini progresnya baru persiapan pematokan lahan di segmen tujuh SORR mulai Genuk-Meteseh Semarang tersebut.

Jalur SORR segmen tujuh, kata dia, meliputi Kelurahan Banjardowo, Karangroto, Sembungharjo, Bangetayu Wetan, Tlogomulyo, Pedurungan Lor, Pedurungan Kidul, Kedungmundu, Sendangmulyo, dan Meteseh.

Penyusunan detail engineering design (DED), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), dan Land Acquisition and Resettlement Action Plan (Larap) yang dianggarkan Rp500 juta sudah selesai.

"Saat ini, progres peningkatan jalan tersebut (Jalan Meteseh, red.) baru persiapan pematokan lahan. Dari penghitungan, jalur SORR segmen tujuh itu memiliki panjang 13,9 kilometer," katanya.

Jika proses persiapan lahan sudah selesai, kata dia, pengerjaan fisik jalur SORR yang diharapkan bisa memecah arus lalu lintas di jalur-jalur dalam kota baru bisa dilaksanakan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Semarang Agus Riyanto mengatakan jalur SORR terbagi dua, yakni SORR Utara dan Selatan yang melintasi kawasan pinggiran Semarang.

Untuk wilayah utara, mulai pantai kawasan Kabupaten Kendal, Tugu, pelabuhan, Genuk, hingga Kabupaten Demak, sementara untuk wilayah selatan mulai Mangkang, Mijen, Cangkiran, Gunungpati, hingga Ungaran, selanjutnya Tembalang, Pedurungan, hingga Genuk.

Diakui Agus, pembebasan lahan membutuhkan anggaran yang besar mencapai Rp300 miliar sehingga tidak bisa hanya diselesaikan dalam waktu satu tahun, melainkan butuh waktu sekitar 3-4 tahun.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengakui keberadaan jalur SORR sangat dibutuhkan untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang masuk dari perbatasan Kendal, Tugu, Mangkang, hingga ke dalam kota.

Pembangunan jalur alternatif SORR yang merupakan solusi kemacetan terbagi dalam dua tahap, kata politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Hendi itu, yakni SORR utara dan SORR selatan.

Ada pula rencana perubahan skema jalur arteri itu menjadi jalur tol seiring dengan sinyal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tetapi belum ada kepastian yang disampaikan.

Namun, orang nomor satu di Kota Semarang itu mengatakan sinyal lampu hijau dukungan pusat untuk pembangunan jalur SORR sudah ada dari Kementerian PUPR yang disampaikan lewat Dirjen Bina Marga.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024