Pekalongan (Antaranews Jateng) - Aktivitas lelang ikan di Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, selama dua hari ini terakhir ini sepi karena banyak kapal nelayan yang masih berada di laut.
     
Kepala TPI Kota Pekalongan Sugiyo di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa sepinya aktivitas lelang ikan di TPI bukan karena pengaruh kondisi gelombang tinggi di laut melainkan banyak kapal nelayan yang sedang mencari ikan di laut.
     
"Hari ini (26/7) tidak ada satupun kapal nelayan yang membongkar hasil tangkapan ikan sehingga kondisi TPI sepi. Kami memperkirakan aktivitas lelang ikan ramai kembali sekitar September hingga Oktober 2018," katanya.

     Menurut dia, kondisi gelombang laut di perairan Laut Jawa maupun Selat Makasar tidak begitu tinggi sehingga hal itu tidak berpengaruh terhadap aktivitas nelayan untuk mencari ikan.

     Kendati demikian, kata dia, Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tetap mengingatkan pada para nelayan berhati-hati saat berada di laut.

     "Kondisi gelombang tinggi hanya terjadi di perairan laut selatan Jawa sedangkan di Laut Jawa dan Selat Makasar masih relatif cukup aman untuk mencari ikan," katanya.

     Ia mengatakan turunnya produksi ikan ini menyebabkan harga ikan naik. Jika harga ikan jenis lemuru semula Rp12 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp14 ribu/kilogram, layang semula Rp18 ribu/ kg naik Rp20 ribu/ kg hingga Rp23 ribu/ kg, dan banyar Rp26 ribu/ kilogram.

     Ketua Asosiasi Purse Seine Indonesia Pekalongan Mofid  mengingatkan pada para nahkoda kapal berhati-hati saat mencari ikan di laut karena kondisi gelombang laut yang masih tinggi hingga sepekan ke depan.

     "Gelombang tinggi air laut meningkat seperti terjadi di Banyuwangi dan beberapa daerah di pantai selatan Jawa. Oleh karena kami mengingatkan pada kapal nelayan berhati-hati dan lebih baik menepi dan berlindung ke pulau terdekat saat terjadi gelombang tinggi," katanya.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024