Jakarta (Antaranews Jateng) - Deretan sepeda motor bebek era akhir 80-an hingga awal 90-an terpajang di salah satu sudut pada Otobursa Tumplek Blek 2018 di Kemayoran, Jakarta, Sabtu.
Motor-motor dari komunitas C-Duck itu terlihat begitu terawat dengan kelir body yang masih bersih dan terang, fungsi mesin dan kelistrikan yang bekerja baik, hingga striping dan parts yang masih dipertahankan sesuai aslinya.
Dion Aryawan, pemilik Honda Astrea Grand tahun 1991, mengatakan ia menjaga motor itu untuk mempertahankan kenangan masa kecilnya dari motor itu.
"Istilahnya, ini akan selalu membangkitkan memori. Bukan hanya untuk saya, tapi setiap orang yang melihatnya," kata Dion Aryawan di Otobursa, Kemayoran, Sabtu.
"Bapak saya dahulu pakai ini, saat ke sekolah guru saya pun pakai dari jenis-jenis ini," kata dia sambil menunjukkan motor bebek lawas lainnya antara lain Honda C70, C700 hingga Astrea Prima 1989 yang masih terawat.
Dion mengaku saat menggunakan motor itu, kerap menjadi pusat perhatian bahkan ada yang menawar harganya.
"Kalau di lampu merah, pasti dilihat. Meski masih banyak yang punya, tapi yang ini terawat baik. Bahkan ada yang langsung tawar harga, tapi saya tolak. Sayang kenangannya," kaat dia.
Dion mengatakan motor itu bukanlah pemberian ayahnya, melainkan membelinya pada 2013 kemudian direstorasi agar terlihat seperti baru.
Kendati demikian, tidak mudah mendapatkan parts asli dari motor-motor itu sehingga harus berburu hingga ke luar kota dengan biaya yang tak murah.
"Memang banyak yang jual, tapi yang masih asli butuh usaha untuk mencarinya sampai ke luar kota," katanya.
Ia juga mengatakan ada beberapa parts kecil yang sudah tidak diproduksi, namun harus dicari untuk menambah kesan aslinya, seperti plat kawat pada sisi kanan bawah jok dan panel tombol pada kemudi sebelah kanan.
Jajaran motor-motor lawas yang terlihat baru itu pun memikat mata pengunjung pameran yang menyempatkan diri untuk mampir dan mengambil foto, atau berbagi pengalaman sempat memiliki motor bebek jenis itu.
"Saya dulu dapat motor dinas pertama Honda Astrea, jadi ingat masa lalu. Banyak kenangan bersama keluarga dari motor," kata Parlin (51), seorang PNS yang datang bersama anaknya.
Motor-motor dari komunitas C-Duck itu terlihat begitu terawat dengan kelir body yang masih bersih dan terang, fungsi mesin dan kelistrikan yang bekerja baik, hingga striping dan parts yang masih dipertahankan sesuai aslinya.
Dion Aryawan, pemilik Honda Astrea Grand tahun 1991, mengatakan ia menjaga motor itu untuk mempertahankan kenangan masa kecilnya dari motor itu.
"Istilahnya, ini akan selalu membangkitkan memori. Bukan hanya untuk saya, tapi setiap orang yang melihatnya," kata Dion Aryawan di Otobursa, Kemayoran, Sabtu.
"Bapak saya dahulu pakai ini, saat ke sekolah guru saya pun pakai dari jenis-jenis ini," kata dia sambil menunjukkan motor bebek lawas lainnya antara lain Honda C70, C700 hingga Astrea Prima 1989 yang masih terawat.
Dion mengaku saat menggunakan motor itu, kerap menjadi pusat perhatian bahkan ada yang menawar harganya.
"Kalau di lampu merah, pasti dilihat. Meski masih banyak yang punya, tapi yang ini terawat baik. Bahkan ada yang langsung tawar harga, tapi saya tolak. Sayang kenangannya," kaat dia.
Dion mengatakan motor itu bukanlah pemberian ayahnya, melainkan membelinya pada 2013 kemudian direstorasi agar terlihat seperti baru.
Kendati demikian, tidak mudah mendapatkan parts asli dari motor-motor itu sehingga harus berburu hingga ke luar kota dengan biaya yang tak murah.
"Memang banyak yang jual, tapi yang masih asli butuh usaha untuk mencarinya sampai ke luar kota," katanya.
Ia juga mengatakan ada beberapa parts kecil yang sudah tidak diproduksi, namun harus dicari untuk menambah kesan aslinya, seperti plat kawat pada sisi kanan bawah jok dan panel tombol pada kemudi sebelah kanan.
Jajaran motor-motor lawas yang terlihat baru itu pun memikat mata pengunjung pameran yang menyempatkan diri untuk mampir dan mengambil foto, atau berbagi pengalaman sempat memiliki motor bebek jenis itu.
"Saya dulu dapat motor dinas pertama Honda Astrea, jadi ingat masa lalu. Banyak kenangan bersama keluarga dari motor," kata Parlin (51), seorang PNS yang datang bersama anaknya.