Solo (Antaranews Jateng) - Lembaga Pengelola Zakat, Wakaf, Infaq, Sedekah, dan Dana Kemanusiaan Solopeduli menyalurkan beasiswa pendidikan kepada 466 siswa di Solo.
"Penerima beasiswa ini merupakan anak-anak yatim atau dhuafa dengan jenjang pendidikan sekolah SD, SMP, dan SMA," kata Kordinator Beasiswa Anugerah Soni di Solo, Kamis.
Ia mengatakan anak-anak tersebut berasal dari Kabupaten Boyolali sebanyak 22 anak, Karanganyar 31 anak, Solo 159 anak, Klaten 160 anak, Sragen 32 anak, Sukoharjo 44 anak, dan Wonogiri sebanyak 18 anak.
"Kewajiban kami dari tim beasiswa adalah memastikan beasiswa sampai pada anak-anak, tepat sasaran, dan mereka melaporkan rapor hasil belajar per semester kepada donatur," katanya.
Program beasiswa ini merupakan wujud tanggung jawab Solopeduli terhadap para donatur. Ia mengatakan setiap selesai semesteran sekolah, tim beasiswa menyiapkan laporan nilai anak-anak asuh untuk kemudian diserahkan kepada para donatur.
"Saat ini setiap bulan ada 466 donatur yang mengamanahkan hartanya untuk membantu biaya sekolah anak-anak yatim dan dhuafa melalui Solopeduli," katanya.
Sementara itu, Direktur Fundraising Solopeduli Tri Waluyo mengatakan setiap tahun permohonan bantuan beasiswa terus meningkat.
"Pada tahun ini kami hanya mampu memberi beasiswa kepada 466 anak, dengan nilai Rp125.000/siswa anak SD, Rp150.000/siswa SMP, dan Rp 200.000/siswa SMA, setiap bulan," katanya.
Ia berharap ke depan akan makin banyak orang yang bergabung menjadi orang tua asuh di Lembaga Solopeduli. Dengan demikian, dikatakannya, makin banyak pula anak yatim dan dhuafa tidak putus sekolah karena tidak memiliki biaya.
"Penerima beasiswa ini merupakan anak-anak yatim atau dhuafa dengan jenjang pendidikan sekolah SD, SMP, dan SMA," kata Kordinator Beasiswa Anugerah Soni di Solo, Kamis.
Ia mengatakan anak-anak tersebut berasal dari Kabupaten Boyolali sebanyak 22 anak, Karanganyar 31 anak, Solo 159 anak, Klaten 160 anak, Sragen 32 anak, Sukoharjo 44 anak, dan Wonogiri sebanyak 18 anak.
"Kewajiban kami dari tim beasiswa adalah memastikan beasiswa sampai pada anak-anak, tepat sasaran, dan mereka melaporkan rapor hasil belajar per semester kepada donatur," katanya.
Program beasiswa ini merupakan wujud tanggung jawab Solopeduli terhadap para donatur. Ia mengatakan setiap selesai semesteran sekolah, tim beasiswa menyiapkan laporan nilai anak-anak asuh untuk kemudian diserahkan kepada para donatur.
"Saat ini setiap bulan ada 466 donatur yang mengamanahkan hartanya untuk membantu biaya sekolah anak-anak yatim dan dhuafa melalui Solopeduli," katanya.
Sementara itu, Direktur Fundraising Solopeduli Tri Waluyo mengatakan setiap tahun permohonan bantuan beasiswa terus meningkat.
"Pada tahun ini kami hanya mampu memberi beasiswa kepada 466 anak, dengan nilai Rp125.000/siswa anak SD, Rp150.000/siswa SMP, dan Rp 200.000/siswa SMA, setiap bulan," katanya.
Ia berharap ke depan akan makin banyak orang yang bergabung menjadi orang tua asuh di Lembaga Solopeduli. Dengan demikian, dikatakannya, makin banyak pula anak yatim dan dhuafa tidak putus sekolah karena tidak memiliki biaya.