Solo (Antaranews Jatenf) - Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Soloraya memprediksikan harga daging ayam normal kembali maksimal dalam waktu dua minggu seiring dengan kembali normalnya produktivitas di tingkat peternak.

     "Terkait dengan kenaikan harga saat ini yang sampai mencapai Rp45 ribu/kg karena dampak dari pengurangan volume pembibitan pada Lebaran lalu," kata Ketua Pinsar Pedagang Soloraya Parjuni di Solo, Selasa.

     Parjuni mengatakan bahwa pada momentum Lebaran 2018, tepatnya mulai H-7 hingga H+7 Idulfitri 1439 Hijriah, ada penurunan volume pembibitan oleh para peternak. Ia mengatakan kondisi tersebut merupakan tradisi tahunan.

     "Pada Lebaran mereka sengaja mengurangi. Pembibitan sifatnya hanya by order karena mereka ingin mengurangi aktivitas dahulu untuk merayakan Lebaran," kata Parjuni.

Menurut Parjuni , pembesaran ayam paling tidak bisa lepas kandang pada usia 35 hari. Oleh karena itu, dikatakannya, panenan pada saat ini mengalami penurunan karena merupakan pembibitan yang masuk pada saat Lebaran.

     "Karena pada saat itu pembibitan dikurangi jadi hasil panen kali ini juga turun, akhirnya berdampak pada kenaikan harga," katanya.

      Jika pada saat normal harga ayam lepas kandang di level Rp18 ribu s.d. Rp19 ribu/kg, saat ini naik menjadi Rp22 ribu s.d. Rp23 ribu/kg.

     "Harga di tingkat pasar ritel menjadi Rp45 ribu/kg karena rantai distribusi juga panjang," katanya.

     Sementara itu,  akibat penurunan produksi tersebut, para pedagang besar yang biasanya bisa ambil ayam hingga 1 ton di tingkat peternak saat ini turun hingga setengahnya.

     "Mereka ambil untuk kemudian dikirim ke pedagang pasar, biasanya ambil 1 ton. Untuk sementara ini turun jadi 0,5 ton. Meski demikian, saya juga berharap kondisi ini cepat berlalu. Paling tidak harga lepas kandang bisa normal kembali di kisaran Rp19 ribu/kg lagi," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024