Solo (Antaranews Jateng) - Sejumlah hunian kelas premium atau dengan segmentasi kalangan menengah atas tengah melirik potensi pasar yang ada di Kota Solo melalui pameran Real Estate Indonesia (REI) yang diselenggarakan di Mal Paragon sejak Jumat (20/7).
"Saat ini kami sedang mencari investor untuk pembangunan apartemen tower di kawasan Fly Over Janti, Yogyakarta," kata salah satu staf pemasaran Apartemen Barsa City Rikianta Pinem di sela pameran di Solo, Minggu.
Ia mengatakan pembangunan kompleks apartemen seluas 1,8 hektar tersebut akan dimulai pada tahun 2019 seiring dengan makin banyaknya investor yang terjaring.
"Nantinya kami akan bangun dua tower apartemen, untuk masing-masingnya akan ada 400 unit. Saat ini penjualannya baru mencapai 45 persen," katanya.
Ia mengatakan saat ini penjualan apartemen mengalami penurunan seiring dengan penurunan daya beli masyarakat. Sebagai gambaran, dikatakannya, jika biasanya pada pameran dalam satu harinya ada sekitar 5-6 pengunjung, saat ini jumlahnya turun menjadi 1-2 pengunjung.
"Meski demikian, kami tetap berusaha menjajaki pasar di Solo. Kalau secara umum, selama ini pasar paling bagus adalah Kota Semarang," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, tren yang selama ini berjalan biasanya unit apartemen tidak untuk dihuni oleh si pembeli, akan tetapi disewakan kepada para mahasiswa atau pekerja.
"Jadi kebanyakan untuk investasi. Di Yogyakarta kalau tarif sewa yang tipe studio dengan harga sekitar Rp400 jutaan, perbulannya sekitar Rp3-3,5 juta," katanya.
Senada, Marketing Executive hunian mewah di Semarang City Grand Novi Rossana mengatakan tengah menjajaki pasar di Kota Solo terutama ke konsumen yang tertarik pada investasi properti.
"Untuk rumah 'landed' (tapak, red) yang kami tawarkan ini harganya mulai dari Rp700 jutaan. Hampir setiap bulan harganya naik sekitar 1 persen karena menyesuaikan harga tanah, jadi tepat jika digunakan sebagai investasi," katanya.
"Saat ini kami sedang mencari investor untuk pembangunan apartemen tower di kawasan Fly Over Janti, Yogyakarta," kata salah satu staf pemasaran Apartemen Barsa City Rikianta Pinem di sela pameran di Solo, Minggu.
Ia mengatakan pembangunan kompleks apartemen seluas 1,8 hektar tersebut akan dimulai pada tahun 2019 seiring dengan makin banyaknya investor yang terjaring.
"Nantinya kami akan bangun dua tower apartemen, untuk masing-masingnya akan ada 400 unit. Saat ini penjualannya baru mencapai 45 persen," katanya.
Ia mengatakan saat ini penjualan apartemen mengalami penurunan seiring dengan penurunan daya beli masyarakat. Sebagai gambaran, dikatakannya, jika biasanya pada pameran dalam satu harinya ada sekitar 5-6 pengunjung, saat ini jumlahnya turun menjadi 1-2 pengunjung.
"Meski demikian, kami tetap berusaha menjajaki pasar di Solo. Kalau secara umum, selama ini pasar paling bagus adalah Kota Semarang," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, tren yang selama ini berjalan biasanya unit apartemen tidak untuk dihuni oleh si pembeli, akan tetapi disewakan kepada para mahasiswa atau pekerja.
"Jadi kebanyakan untuk investasi. Di Yogyakarta kalau tarif sewa yang tipe studio dengan harga sekitar Rp400 jutaan, perbulannya sekitar Rp3-3,5 juta," katanya.
Senada, Marketing Executive hunian mewah di Semarang City Grand Novi Rossana mengatakan tengah menjajaki pasar di Kota Solo terutama ke konsumen yang tertarik pada investasi properti.
"Untuk rumah 'landed' (tapak, red) yang kami tawarkan ini harganya mulai dari Rp700 jutaan. Hampir setiap bulan harganya naik sekitar 1 persen karena menyesuaikan harga tanah, jadi tepat jika digunakan sebagai investasi," katanya.