Temanggung (Antaranews Jateng) - Para petani di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terutama di kawasan Gunung Prahu dan Sindoro pada pertengahan Juli 2018 mulai panen tembakau.

Petani warga Desa Tuksari, Kledung, Daya, di Temanggung, Kamis, mengatakan sejumlah petani sudah mulai panen dengan memetik daun tembakau paling bawah.

"Sebagian petani bahkan sudah ada yang mengolah menjadi tembakau rajangan," katanya.

Ia menuturkan daun tembakau paling bawah harus segera dipetik, karena kalau dibiarkan akan mengering.

"Pada puncak dingin diikuti angin beberapa waktu lalu mempercepat kerusakan daun tembakau yang kurang sehat, maka dari pada mengering petani memetik dan mengolahnya," katanya. ??

Ia mengatakan daun tembakau paling bawah kualitasnya paling rendah dibanding daun di bagian tengah maupun atas, biasanya petani akan mengikutkan hasil rajangan daun paling bawah dengan daun petik berikutnya agar laku.

Ia menyampaikan pada awal panen ini belum ada pedagang yang melakukan pembelian tembakau dari petani.
"Kami berharap harga tembakau tahun ini lebih baik atau paling tidak sama dengan tahun lalu," katanya. ?

Petani warga Tretep di kawasan Gunung Prahu, Rosa, mengatakan pada pekan ini para petani di beberapa desa seperti Desa Bonjor, Tretep, dan Campurejo sudah mulai petik daun tembakau. Mereka tanam tembakau pada Maret 2018.

"Kalau pekan ini sudah banyak yang petik tetapi baru sebagian yang mengolah menjadi tembakau rajangan, kalau pekan depan mereka sudah mengolah semua," katanya.

Kepala Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Agus Setiawan, mengatakan kualitas tembakau tahun ini cukup bagus. Turunnya hujan pada bulan Juni 2018 dapat menyuburkan tanaman tembakau.

"Kami berharap dengan kualitas tembakau yang bagus ini juga diikuti harga yang lebih baik," katanya.

Ia menyebutkan harga tembakau tahun lalu di kawasan Gunung Prahu di wilayah Kecamatan Tretep berkisar Rp35.000 hingga Rp100.000 per kilogram. 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024