Jakarta (Antaranews Jateng)  - Indonesia kembali kedatangan film laga baru berjudul “22 Menit”. Film laga yang terinspirasi dari kejadian nyata serangan teror bom Thamrin Jakarta pada tahun 2016 itu, ternyata memiliki keseruan yang dapat membuat para movigoers tercengang. Nah, berikut ini lima alasan kenapa harus nonton film laga “22 Menit” yang siap tayang pada 19 Juli nanti.

1. Seru habis

Satu kata untuk menggambarkan kenapa wajib nonton “22 Menit”, karena film ini sangat seru dan menegangkan. Keseruan beragam adegan laga dalam film ini bisa membuat mata terus terbuka dan terpaku ke layar.

2. Full baku tembak ala Hollywood

Siapa bilang adegan baku tembak keren sekelas “John Wick” cuma bisa digarap oleh Hollywood. Film “22 Menit” membuktikan bahwa baku tembak ala Hollywood bisa dilakukan oleh sineas Tanah Air. Boleh dibilang adegan baku tembak yang terjadi dalam “22 Menit” mendominasi sepanjang film dan dapat menaikkan tensi ketegangan penonton.

3. Mirip “The Raid”

Satu hal yang membuat “22 Menit” wajib tonton adalah film ini mengingatkan kita pada film laga Indonesia “The Raid” yang pernah mengguncang dunia internasional. Semua adegan laga, baku tembak, perkelahian dan saling serbu antara pasukan kepolisian dengan para teroris dalam “22 Menit” bakal membuka kembali kenangan seru kala menyaksikan “The Raid”.

4. Simulasi perang melawan teror

Film “22 Menit” boleh dibilang bukanlah film laga biasa-biasa, film ini justru malah bisa dianggap sebagai simulasi perang melawan teror. Taktik, serbuan hingga bagaimana pasukan kepolisian menanggapi serangan teroris betul-betul terlihat nyata layaknya simulasi perang sungguhan.

5. Film  pertama tentang operasi melawan teroris

Kisah operasi perang melawan teroris seperti “7 Days in Entebbe”, “6 Days” dan yang paling kontroversial yakni “Zero Dark Thirty” atau “13 Hours” mungkin sudah jamak diangkat oleh Hollywood. Namun untuk “22 Menit”, film ini justru mendapatkan perhatian istimewa karena “22 Menit” bisa dianggap merupakan film pertama di Tanah Air yang mengangkat operasi perang melawan teroris.(Editor : Maria Cicilia Galuh).


Pewarta : Totok Marwoto
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024