Semarang (Antaranews Jateng) - Pakar ekonomi dari Universitas Indonesia Donny Yoesgiantoro menilai sudah saatnya pemerintah melibatkan pengusaha dalam mengenjot pencapaian investasi pada semestar kedua 2018, karena hingga triwulan pertama investasi baru mencapai 34 persen.

"Pemerintah harus menjadikan pengusaha sebagai mitra yang saling mengisi. Masalah yang tidak bisa diselesaikan, pemerintah harus merangkul pengusaha seperti masalah kebutuhan anggaran infrastruktur," kata Donny seusai mengisi acara workshop yang diselenggarakan pada halal bihalal BPD Hipmi Jateng di Semarang, Sabtu.

Pengusaha, lanjut Donny, merupakan aktor sosial yang paling besar dan memiliki daya tawar yang tinggi karena kekuatan pengusaha yang bisa menggerakkan investasi.

Terkait dengan polemik yang terjadi pada organisasi BPD Hipmi Jateng, Donny berharap bisa segera dibereskan agar ke depannya bisa solid, sehingga pergerakan organisasi dan anggota bisa lebih maksimal.

Ketua Umum BPD Hipmi Jateng hasil Musdalub Billy Dahlan mengakui hingga saat ini pihaknya masih menunda segala kegiatan yang berkaitan dengan organisasi seperti yang terkait dengan rapat kerja.

Billy menjelaskan bahwa dirinya bersama dengan 20 BPC ke Hipmi pusat dan membawa berkas hasil Musdalub yang hasilnya meminta agar dilakukan mediasi dengan Ketum BPD Himpi Jateng Ferry Firmawan.

"Saya sudah melakukan mediasi dengan Ketum Ferry. Saya sudah ketemu Mas Ferry empat mata, ada draft perjanjian mediasi, dan tidak sepakat," kata Billy yang berharap Hipmi pusat dapat segera mengambil sikap.

Hadir dalam halal bihalal tersebut para pengurus lama dan pengurus baru BPC Hipmi Jateng hasil Musdalub, serta stakeholder terkait seperti Kadin, perwakilan dari Disperindag Kota Semarang, dan Kodam IV/Diponegoro.

 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024