Boyolali (Antaranews Jateng)  - PLN Peduli (CSR PLN) kembali berkontribusi di bidang pendidikan dengan memberikan beasiswa (bantuan pendidikan) kepada SMA Pradita Dirgantara sebesar Rp2,76 miliar yang diserahkan secara simbolis pada peluncuran (launching) SMA yang dihadiri Presiden ketiga RI  B.J. Habibie.

"PLN akan terus berkontribusi dalam bidang pendidikan demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan generasi muda yang unggul dan berkarakter kebangsaan," kata Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali pada saat launching SMA di Boyolali, Rabu (11/7).

Turut hadir pada acara tersebut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna, dan Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret Ravik Karsidi.

"PLN memberikan bantuan pendidikan di bidang sarana dan prasarana untuk SMA Pradita Dirgantara. Kami mengucapkan selamat dan sukses atas peresmian sekolah ini. Semoga SMA ini dapat mencetak pemuda-pemudi Indonesia yang berakhlak mulia, cakap, kreatif, berkarakter, dan mandiri," kata Muhamad Ali dalam siaran persnya.

Sementara itu, dalam pengarahannya Panglima TNI menyatakan bahwa sekolah Pradipta Dirgantara terinspirasi dari sebuah lagu anak.

"Ada sebuah lagu yang dipopulerkan oleh adik kita Joshua Suherman yang liriknya Cita-citaku..ingin jadi profesor..bikin pesawat terbang..seperti Pak Habibie. Dari lirik lagu tersebut ada satu pemikiran bagaimana kita bisa mendidik, mencetak seorang yang cerdas menjadi benteng Pancasila, menjaga kedaulatan dan menjaga keutuhan NKRI yang berkarakter dirgantara maka muncul satu ide membangun satu sekolah unggulan yang kita beri nama Pradita Dirgantara," jelas ungkap Panglima TNI.

Pradita, lanjut Panglima TNI, memiliki arti pandai atau cerdas dan Dirgantara berarti angkasa, sehingga diharapkan akan mewujudkan tantangan geografis Indonesia yang berkepulauan dapat terbentuk satu konektivitas dengan menggunakan teknologi tinggi yaitu teknologi dirgantara.

Panglima TNI juga berharap dengan berdirinya Pradita Dirgantara dapat terlahir Habibie-Habibie baru di Indonesia yang akan menjawab tantangan teknologi kedirgantaraan.

Dalam kesempatan tersebut Habibie juga berpesan agar iman dan takwa dan ilmu pengetahuan dan teknologi harus berjalan beriringan.

"Pendidikan setinggi apa pun kalau tidak menghasilkan apa pun, maka tidak ada gunanya. Menghasilkan apa pun tapi tidak disertai imtak juga tidak ada gunanya. Jadi imtak dan iptek harus berjalan bersamaan," jelas Habibie.

SMA Pradita Dirgantara merupakan sekolah berasrama (boarding school) dimana jumlah siswa untuk angkatan pertama adalah sebanyak 150 siswa. Dibangun di lahan seluas kurang lebih di 6 hektare yang lokasinya berada di depan Bandara Internasional Adi Soemarmo.

Sekolah yang terletak di Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah tersebut akan menyiapkan siswa untuk menjadi perwira TNI/TNI AU/Polri/STPDN dan sekolah pilot atau pun melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ternama baik negeri/swasta di Indonesia.

Setelah sekolah selesai diresmikan, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon di lingkungan SMA Pradita Dirgantara dan peninjauan fasilitas sekolah.PLN berikan bantuan pendidikan beasiswa.

 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024