Semarang (Antaranews Jateng) - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana menyebutkan hasil normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) bakal menyaingi Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) yang lebih dulu direvitalisasi.

"Nantinya, Sungai BKT akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum dan olahraga, seperti lapangan futsal, lapangan voli, hingga `jogging track`," katanya di Semarang, Rabu.

Kelengkapan infrastruktur umum tersebut memungkinkan dibangun di bantaran Sungai BKT karena "space" lahan yang lebih lebar dan luas dari Sungai BKB yang sudah lebih dulu dilakukan normalisasi.

Jadi, selain berfungsi untuk menanggulangi banjir dan rob di kawasan Semarang bagian Timur, hasil normalisasi Sungai BKT juga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk beraktivitas dan berinteraksi sosial.

Berbagai fasilitas umum tersebut juga berdasarkan masukan dari warga sekitar sehingga infrastruktur yang dibangun tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Selama proses pembangunan, kami juga akan menerima masukan dari warga sekitar terkait dengan kebutuhan fasilitas umum yang diperlukan. Nantinya, juga akan dilakukan penghijauan agar lebih teduh, jelasnya.

Namun, proses penghijauan di bantaran Sungai BKT baru bisa dilakukan ketika musim mendukung, sebab sekarang ini masih musim kemarau sehingga idealnya dilakukan ketika sudah memasuki musim hujan.

Sampai sekarang ini, proyek normalisasi Sungai BKT juga terus berjalan dengan pengerukan sedimentasi mulai Jembatan Majapahit hingga muara, termasuk pembangunan talud yang sudah berjalan di beberapa bagian.

Alat-alat berat, seperti "back hoe" juga terlihat di bantaran Sungai BKT untuk melakukan pengerukan sedimentasi, termasuk truk-truk pengangkut yang lalu lalang untuk mengangkut endapan sungai.

Sesuai jadwal, proyek normalisasi Sungai BKT Semarang ditargetkan rampung pada 2019, tetapi BBWS mendorong percepatan pengerjaan proyek sehingga diharapkan rampung pada akhir 2018.

"Kalau targetnya kan (rampung normalisasi, red.) 2019. Namun, kami dorong rampung akhir tahun ini. Makanya, ini Pemerintah Kota Semarang kan juga mengebut soal relokasi PKL," kata Ruhban.

Deretan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di sepanjang bantaran Sungai BKT pun sudah banyak yang pindah, seperti di bekas Pasar Barito dan sepanjang kawasan Sawah Besar yang dulu penuh dengan PKL.

Meski sudah banyak PKL bantaran Sungai BKT yang menempati relokasi di Pasar Klithikan Penggaron atau Pasar Barito Baru, masih ada beberapa bangunan PKL yang masih berdiri, seperti di Kelurahan Karang Tempel. 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024