Semarang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama beberapa pemerintah daerah, fokus pada pembebasan lahan yang terkena proyek Jalan Tol Semarang-Yogyakarta agar pembangunan fisik bisa segera dimulai.
     "Kami fokus pembebasan lahan, berdasarkan pengalaman di lapangan, masyarakat sebenarnya tidak mempersoalkan untuk melepas asetnya, asalkan nominal ganti rugi yang diberikan sepadan dan pendekatan pada pemilik lahan dilakukan dengan baik," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
     Ia mengungkapkan, sebelumnya sudah ada pembahasan mengenai penetapan lokasi Jalan Tol Semarang-Yogyakarta, tepatnya dari Bawen, Kabupaten Semarang, hingga Kabupaten Sleman sepanjang 73,194 kilometer.
     "Saat ini tahapan masih persiapan penetapan lokasi, asalkan semua persyaratan sudah terpenuhi maka bisa langsung diteken," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
     Menurut Ganjar, pembangunan Jalan Tol Semarang-Yogyakarta kedepannya akan menguntungkan sistem transportasi di Pulau Jawa, khususnya Provinsi Jateng, terutama untuk kelancaran arus lalu lintas.
     "Semarang jelas akan untung karena kondisi saat ini sudah 'crowded' sehingga diharapkan akan memperlancar transportasi menuju wilayah-wilayah sekitar seperti Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Semarang Wonosobo, serta Temanggung," katanya.
     Jalan Tol Semarang-Yogyakarta merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang pembangunannya akan dimulai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2018.
     Jalan Tol Semarang-Yogyakarta terbagi menjadi dua ruas yakni ruas Yogyakarta-Magelang dan Magelang-Bawen.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024