Solo (Antaranews Jateng) - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah optimistis volume ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) ke pasar Eropa akan meningkat menyusul pencabutan larangan terbang maskapai dalam negeri ke Eropa oleh Uni Eropa.

"Harapannya langkah ini akan membawa dampak positif bagi sektor TPT kita khususnya tujuan ekspor," kata Wakil Ketua API Jawa Tengah Liliek Setiawan di Solo, Sabtu.

Ia mengatakan dengan pencabutan tersebut artinya proses pengiriman barang ke pasar Eropa akan makin lancar, apalagi kawasan tersebut merupakan salah satu pasar tradisional komoditas TPT asal Jawa Tengah.?

Oleh karena itu, ia berharap pencabutan larangan tersebut setidaknya dapat menstimulasi perluasan penetrasi pasar ke Eropa.

Berdasarkan data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, volume ekspor pada bulan April 2018 sebesar 561,83 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau mengalami penurunan sebesar 1,70 persen dibanding ekspor Maret 2018 yang mencapai 571,54 juta dolar AS.

Dari total tersebut, untuk komoditas TPT memberikan andil sebesar 217,99 juta dolar AS atau setara dengan 41,77 persen.

Berdasarkan data yang sama, ekspor ke kawasan Uni Eropa pada bulan April 2018 tercatat sebesar 77,22 juta dolar AS dan berkontribusi sebesar 13,33 persen terhadap total ekspor Jawa Tengah periode Januari-April 2018.

Untuk negara-negara di Uni Eropa yang banyak melakukan kerja sama dagang dengan Jawa Tengah di antaranya Jerman, Belanda, dan Italia.

"Oleh karena itu, harapan kami kebijakan ini akan membawa angin segar bagi ekspor TPT di Jawa Tengah," katanya.


     

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024