Pekalongan (Antaranews Jateng) - Kerajinan batik Pekalongan, Jawa Tengah, masih tetap menjadi pilihan utama oleh-oleh (buah tangan) para pemudik dari luar daerah seperti Jakarta, Banten, dan Bogor selama arus mudik dan balik Lebaran 2018, padahal saat itu tol Batang-Semarang sudah difungsikan.

Bagian Pemasaran dan Komunikasi International Batik Centre (IBC) Wiradesa Kabupaten Pekalongan, Pribadi Utomo di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa sejak arus mudik dan balik Lebaran 2018, para pedagang batik panen rezeki karena omzet penjualan batik naik.

"Meski jalur tol fungsional Batang-Semarang sempat diberlakukan sementara, kebijakan itu tidak terlalu mengurangi minat pemudik menyempatkan diri mampir ke IBC membeli oleh-oleh seperti kerajinan batik," katanya.  

Selain membeli kerajinan batik, kata dia, para pedagang kuliner juga "kecipratan" rezeki dari para pemudik meski tidak begitu ramainya dengan pedagang batik.

"Besaran omset masih belum bisa disampaikan secara keseluruhan. Kendati demikian, memang terjadi peningkatan omset dibanding Lebaran tahun sebelumnya," katanya.

Kenaikan omset kerajinan batik para pedagang juga terjadi di Pasar Grosir Setono Kota Pekalongan yang mengaku mereka mendapatkan keuntungan relatif cukup besar terkait dengan perayaan Lebaran 2018.

Ketua Koperasi Pasar Batik Setono Kota Pekalongan Dzul Ilmi mengatakan tingkat kunjungan selama arus balik Lebaran 2018 mampu mencapai 50 persen dibanding sebelumnya.

"Kenaikan omset pedagang batik justru saat arus balik Lebaran 2018. Adapun saat arus mudik Lebaran masih dalam kondisi normal saja, tidak ada peningkatan yang signifikan," katanya.

Ia menambahkan nantinya setelah "interchange" jalan tol Batang-Semarang selesai dibangun maka akan ada tren baru yang diharapkan bisa meningkatkan jumlah pengunjung ke Pasar Grosir Setono, terutama saat arus mudik maupun balik Lebaran. 
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024