Solo (Antaranews Jateng) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jawa Tengah menyambut baik pencabutan "EU Flight Ban" atau larangan terbang maskapai dalam negeri ke Eropa yang dikeluarkan oleh Uni Eropa.

"Otomatis kondisi ini akan meningkatkan wisata dengan karakteristik penerbangan jarak panjang khususnya destinasi wisata. Ini sangat prospektif," kata Wakil Ketua Asita Jawa Tengah Daryono di Solo, Senin.

Ia mengatakan wisatawan Eropa terutama Eropa Barat sejauh ini merupakan pasar utama dan potensial yang harus dioptimalkan oleh pelaku agen perjalanan wisata di dalam negeri termasuk Kota Solo dan sekitarnya.

"Khusus di wilayah Soloraya, wisatawan Eropa yang banyak berkunjung di antaranya dari Jerman, Belanda, dan Perancis," katanya.

Meski demikian, dikatakannya, selama ini secara keseluruhan jumlah wisatawan asing yang datang ke Soloraya masih didominasi oleh wisatawan Asia di antaranya Malaysia dan Singapura yang mencapai 60 persen, sedangkan wisatawan dari Eropa hanya sekitar 30 persen.

"Diharapkan dengan pencabutan 'EU Flight Ban' tersebut jumlah wisatawan asing asal Eropa dapat menyamai wisatawan dari Asia," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, meski dari jumlah wisatawan lebih sedikit dibandingkan wisatawan Asia, untuk pemasukan agen perjalanan yang diperoleh dari wisatawan Eropa cukup besar mengingat waktu tinggal mereka selama berwisata cukup lama.

"Kisarannya sekitar 11 hari hingga dua minggu. Itulah kenapa saya katakan prospektif," katanya.

Mengenai karakteristik wisatawan asing asal Eropa, dikatakannya, lebih menyukai wisata budaya mengingat mereka terbiasa dengan peradaban yang sangat maju.

"Kondisi inilah yang membuat mereka ingin lebih mengenal budaya, termasuk mempelajari adat-istiadat daerah yang mereka kunjungi," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024