Solo (Antaranews Jateng) - Puluhan penjual selongsong ketupat meramaikan suasana Pasar Legi Surakarta, Jawa Tengah, menjelang Lebaran Ketupat yang jatuh pada hari Jumat (22/6).

"Biasanya saya bisa jual sampai tiga ikat janur (daun kelapa yang masih muda, red) yang masing-masing ikatnya bisa dibuat 700 selongsong," kata penjual selongsong ketupat asal Kota Salatiga Junaedi di Solo, Rabu.

Ia mengatakan, 10 selongsong ketupat dijualnya dengan harga Rp6.000.

Menurut dia, harga tersebut sudah jauh lebih murah dibandingkan tahun lalu yang bisa sampai Rp10.000/10 selongsong.

 "Turunnya harga ini karena makin banyak penjual selongsong, pembeli jadi makin banyak pilihan. Selain itu, pembelian juga turun, mungkin mereka lebih memilih untuk pesan-jadi daripada buat sendiri," katanya.

Meski demikian, pria yang sehari-hari berjualan beras ini mengaku tetap menjual selongsong karena ada keuntungan yang diperoleh.

"Satu ikat janur saya beli Rp300.000, kalau satu ikatnya bisa dibuat 700 selongsong `kan keuntungannya masih lumayan," katanya.

Senada, penjual lain, Slamet mengatakan pada momentum Lebaran Ketupat ini membawa empat ikat janur. Wanita asal Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini mengaku sudah berjualan di Pasar Legi sejak Selasa (19/6).

"Sekarang masih banyak, tetapi harga jualnya lebih mahal dari kemarin karena biasanya kalau mendekati Lebaran Ketupat pembelinya makin banyak," katanya.

Jika pada Selasa (19/6) ia menjual selongsong ketupat dengan harga Rp5.000-6.000/10 selongsong, hari ini naik menjadi sekitar Rp7.000-8.000/10 selongsong.

"Tergantung besar kecil dan kondisi janur. Biasanya konsumen lebih suka yang janurnya masih segar," katanya.

    

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024